Aplikasi Nabuang Sarok ini sengaja diluncurkan PT Semen Padang, untuk membantu pemerintah daerah dalam menekan timbunan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Bahkan di Kota Padang, jumlah sampah yang dibawa ke TPA Air Dingin setiap harinya mencapai 400 ton.
“Aplikasi Nabuang Sarok ini merupakan upaya kami untuk mengajak masyarakat memilah sampah. Dan, sampah yang disetor ke Nabuang Sarok akan kami musnahkan di kiln pabrik, sekaligus menjadi bahan bakar alternatif sebagai subsitusi bahan bakar fosil,” kata Musytaqim.
Aplikasi Nabuang Sarok ini, kata Musytaqim melanjutkan, tidak hanya dapat menekan jumlah timbunan sampah, tapi juga memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat yang menyetorkan sampahnya di Nabuang Sarok. Namun begitu, tidak semua sampah yang bisa disetor di Nabuang Sarok.
Sampah yang bisa disetor adalah sampah kertas, daun, ranting, tekstil, plastik dan minyak jelantah. Masing-masing sampah yang ditabung ke aplikasi Nabuang Sarok nantinya dikonversi menjadi poin.
Untuk sampah kertas, daun dan ranting, masing-masing diberikan 3 poin/kg. Kemudian sampah tekstil 4 poin/kg, plastik 5 poin/kg, dan minyak jelantah 6 poin/liter. “Poin yang didapat nantinya bisa ditukar dengan item reward yang tersedia di aplikasi,” katanya.
Kepala Perlabuhan Perikanan Samudera Bungus, Widodo, mengucapkan terima kasih kepada PT Semen Padang yang telah mengajak para nelayan untuk memilah sampah melalui aplikasi Nabuang Sarok. Dan Ia berharap para nelayan dapat memanfaatkan aplikasi tersebut untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.