HARIANHALUAN.ID – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Endrizal menyebutkan bahwa kompleks bangunan Lapas Kelas II A Muaro Padang berada di zona merah kawasan rawan gempa dan tsunami.
Menurut dia, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak Lapas Muaro Padang guna membahas hal mengenai SOP keadaan darurat dan upaya mitigasi bencana gempa dan tsunami di lingkungan lapas.
“Sudah dua bulan ini kita belum ada melaksanakan koordinasi dengan pihak Lapas Muaro Padang. Kita akan segera berkoordinasi dengan pihak lapas untuk membahas bagaimana teknis mitigasi bencananya,” ujar Endrizal, Rabu (16/11/2022).
Ia menyebutkan, meski di Kecamatan Padang Barat khususnya di Kelurahan Berok Nipah tempat Lapas Kelas II A Muaro Padang berada telah terpasang sejumlah rambu penanda jalur evakuasi darurat bagi masyarakat, namun jalur evakuasi yang khusus diperuntukkan bagi warga binaan juga mesti harus ada.
“Prosedur dan jalur evakuasi bagi warga binaan ini tentu berbeda dengan yang diterapkan kepada masyarakat umum. Karena kalau hanya mencari lokasi yang tinggi, ini kan tahanan, takutnya ada yang melarikan diri, jadi mungkin diperlukan penjagaan ekstra khusus,” ucapnya.
Endrizal menuturkan, setelah nantinya BPBD Kota Padang berkoordinasi dengan pihak Lapas Kelas II A Muaro Padang, pihaknya juga akan segera menjadwalkan pelaksanaan simulasi evakuasi darurat yang akan diikuti oleh seluruh warga binaan, serta petugas Lapas Muaro Padang sebagai upaya edukasi dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami.