Syaikh yang belajar secara homeschooling ini, akan berlomba di tingkat Taman Kanak-kanak Al Quran (TKA) pada cabang Adzan dan Iqomah. Disebutkan umminya, Syaikh sudah biasa mengumandangkan adzan sejak usia 3 tahun.
“Abi dan Ummi yang membiasakan Syaikh untuk mengumandangkan adzan setiap sebelum melaksanakan shalat lima waktu. Saat itu, belum sempurna dalam melakukannya. Namun kami orang tuanya senantiasa terus membiasakan dan mengajarkannya,” cerita Santy.
Sang ibu menceritakan, semangat anaknya dalam mengikuti FASI ini. Hampir setiap hari ia berlatih adzan dalam mempersiapkan dirinya mengikuti FASI.
“Sampai-sampai semalam, ia tidak bisa tidur karena sangat antusiasnya ingin segera berangkat ke Palembang. Pagi tadi, selepas Shalat Subuh, Syaikh bersegera menyiapkan semua keperluannya sendiri,” ungkapnya.
Saat acara pelepasan kafilah oleh Wakil Wali Kota, Drs. Asrul di Balai Kota, Rabu (23/3) pagi, suara Syaikh terdengar paling keras dan menonjol diantara anggota kafilah lainnya. Ia berjalan dengan santainya ke panitia acara demi mengembalikan snack kotak yang telah dibagikan sebelumnya.
“Om, ini mengandung minyak, gak boleh dimakan,” katanya. Bocah tujuh tahun itu sudah mengerti bagaimana menjaga suaranya untuk menghadapi lomba yang akan diikutinya.
Semoga Allah mudahkan dan beri nikmat kemenangan untuknya dan semua kafilah Padang Panjang yang ikut berlomba. Aaminn… (*)