Hilman menyebutkan, selama sepekan operasi keselamatan terlaksana ditemukan 40 kecelakaan terjadi di Sumbar yang menyebabkan dua orang meninggal dunia. “Kendaraan yang terlibat kecelakaan bervariatif. Ada kendaraan roda dua hingga kendaraan pengangkut barang,” ucapnya.
Selain itu, dalam operasi keselamatan ini pihaknya juga turun ke sekolah-sekolah untuk memberikan pembelajaran kepada pelajar yang sudah memenuhi syarat umum memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM).
“Jadi tidak hanya kepada masyarakat di lapangan, kita juga masuk ke sekolah-sekolah dan memberikan pengetahuan kepada remaja terkait aturan berlalu lintas,” katanya.
Pengetahuan yang diberikan di sekolah-sekolah, menurut Hilman, berupa pengenalan rambu-rambu lalu lintas, sehingga para pelajar tersebut paham bahwa keselamatan dalam berkendara lebih utama. “Jadi mereka tidak kebut-kebutan di jalan. Mereka paham dan mengenali maksud dari semua rambu-rambu lalu lintas,” katanya.
Operasi keselamatan mulai dilaksanakan pada Selasa (7/2/2023) hingga Senin (20/2/2023). “Perlu kami sampaikan bahwa target kami adalah meningkatkan kedisiplinan pengemudi di jalan raya dan menekan angka kecelakaan,” tuturnya.(*)