Kemudian yang kedua terkait juga kebersamaan dan kemitraan antara Polri dengan insan pers, Irjen Pol Suharyono menyampaikan banyak terima kasih, karena selama ini sudah memberikan kontribusi secara positif.
Kegiatan pers juga diapresiasi dan diacungkan jempol oleh kapolda, karena pemberitaan yang disampaikan selalu melalui koordinasi maupun konfirmasi sejak awal, sehingga berita yang disampaikan itu yang pertama tentunya bukan berita hoax, yang kedua bukan berita yang belum A1 informasinya maupun siapa yang menyampaikannya.
“Ini penting sekali bahwa informasi yang muncul dalam pemberitaan apakah itu bersifat kegiatan sosial masyarakat, atau mungkin terkait dengan kejadian kriminal tentunya sangat perlu untuk konfirmasi kepada sumber informasi itu sendiri. Dalam hal ini adalah Polri bisa melalui kabid humas bisa juga melalui fungsi-fungsi kepolisian yang ada baik itu bisa di satker maupun satwil,” ucapnya.
Kapolda menerangkan, ini penting artinya karena informasi itu pada pemberitaan-pemberitaan baik bersifat media cetak maupun elektronik itu akan dibaca dan akan dilihat, serta didengar oleh masyarakat.
Sementara katanya, masyarakat secara umum itu akan meyakini pemberitaan yang awal yang muncul untuk cepat beredar. Sedangkan untuk pemberitaan yang sifatnya ralat atau perubahan informasi, belum tentu saat itu kemudian dipahami oleh masyarakat secara umum.
“Ini juga perlu menjadi pemahaman kita bersama. Kami yakini bahwa saat-saat ini untuk pers sudah tidak ada lagi istilah bad news good news, semua pemberitaan adalah bagus,” katanya.
“Andaikata pemberitaan itu memang kontennya tidak bagus, ini pun setidak-tidaknya bisa untuk introspeksi bagi institusi maupun pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pemberitaan itu,” ujar kapolda menambahkan.