‘’Seperti yang kita tahu, Indonesia berkomitmen untuk bergabung dengan berbagai negara di dunia untuk NZE 2060. Presiden RI mengarahkan untuk percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dan PLN juga ditunjuk untuk melakukan percepatan transisi energi listrik. Pada kesempatan ini kami sampaikan kepada Bapak Kadis dan Bapak Ketua MKI bahwa PLN siap untuk berbagai perencanaan kerjasama terkait NZE 2060 ini,” lanjut Eric.
Sepakat dengan Eric, Herry Martinus menyebut energi dari PLN yang hampir 50%-nya EBT merupakan salah saru prestasi PLN yang membanggakan. PLN UID Sumbar, sampainya, dianggap sebagai unit kerja yang sangat konsisten pada renewable energy.
Herry menambahkan, sampai saat ini Sumbar masih disebut lumbung energi hijau. Pemerintah Sumbar ambisius menjadikan Sumbar menghasilkan dan menggunakan energi hijau lebih banyak lagi beberapa tahun ke depan. ‘’Hal ini mengingat potensi sumber energi hijau masih sangat besar. ESDM dan PLN juga memiliki visi yang sama untuk peningkatan penggunaan EBT ini,” lanjutnya.
Sementara Insannul Kamil mengatakan, perlu akselerasi untuk percepatan pembangunan kelistrikan daerah. ‘’Jika fokus PLN Sumbar dan juga ESDM pada perencanaan pembangunan kelistrikan adalah transisi energi dan NZE 2060, mari bekerjasama dan bergerak secara masif untuk berkontribusi maksimal merealisasikannya,” katanya.
Eric kemudian menyampaikan, agar Pemda dan PLN serta instansi terkait kelistrikan lainnya dapat terlibat secara sistematis dalam RUKD, Rencana Umum Energi Daerah (RUED), maupun proses membuatan Peraturan Daerah (Perda) bidang energi listrik dan ketenagalistrikan. Hal ini demi sinkronisasi strategi PLN dengan kebutuhan pemerintah.