Pengurus Rumah Bunda Mulia Cabang Sumbar Resmi Dilantik

HARIANHALUAN. ID —Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Rumah Bunda Mulia (RBM) Indonesia, Ustadzah Sarah Zahara Lathifah Abdul Shomad, melantik jajaran Pengurus Rumah Bunda Mulia Cabang Sumatra Barat Minggu (17/8/2023).

Ustadzah Lathifah Abdul Shomad, melantik dan mengukuhkan Pengurus Rumah Bunda Mulia Cabang Sumbar masa bakti 2023-2028 yang dipimpin Ketua Umum Nurmaida, Wakil Ketua Heni Pudiastuti dan kawan-kawan.

Ustadzah Lathifah mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada Ketua TP-PKK Sumbar, Ummi Harneli Bahar Mahyeldi, pengurus RBM Sumbar serta seluruh pihak yang selama ini telah ambil bagian dalam upaya menyantuni anak yatim dan kaum dhuafa sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Al-Quran dan Hadist.

“Semoga Ibu Gubernur Sumbar, Harneli Bahar Mahyeldi senantiasa mendapatkan ridha dari Allah SWT dan dijaga sebagai seorang istri Gubernur yang telah menjadikan Sumatra Barat sebagai negeri yang begitu dekat dengan Al-Quran,” ujarnya dalam sambutan.

Ketua Umum PP RBM pusat ini menegaskan, menyantuni anak yatim dan para janda yang telah ditinggal wafat suaminya adalah kewajiban setiap muslim beriman.

Atas dasar itu, Ia mengajak semua pihak untuk mendukung penuh berdirinya RBM Cabang Sumbar yang pengurusnya telah dilantik dan dikukuhkan.

Dijelaskannya, RBM indonesia dan jajaran Cabang yang ditargetkan akan segera hadir di seluruh Indonesia, Lembaga gerakan sosial ini memiliki program kerja yang berfokus terhadap gerakan pendampingan, pembinaan dan pemberdayaan anak yatim dan para janda.

“Ada ribuan atau istri dan anak yatim di Indonesia yang saat ini menunggu uluran tangan dan kehadiran kita. Ketika gelombang pandemi Covid-19 melanda, jumlah mereka bertambah. dan ini semua adalah tanggung jawab kita semua sebagai sesama muslim,” tegasnya.

Selama ini, kata Ummi Lathifa, pemerintah daerah, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas, hingga sejumlah lembaga zakat swasta lainnya, memang telah banyak berperan dalam upaya penyantunan anak-anak yatim , kaum dhuafa dan fakir miskin di Indonesia.

Namun kedepannya, gerakan bersama itu perlu diperkuat lagi dengan jalinan kerjasama yang erat dengan unsur pemerintah daerah. Terutama dalam hal pendataan dan penjangkauan anak yatim dan para janda-janda tidak mampu.

“Ribuan anak-anak yatim dan saudara kita menanti belaian kasih sayang dan uluran tangan kita. Baik dari segi pendidikan maupun pemberdayaan. Gerakan ini tidak boleh berhenti sampai disini,”

“Sekali lagi, saya sampaikan terimakasih banyak kepada Pemprov Sumbar, Pemerintah Kabupaten Kota, seluruh lembaga amil zakat serta seluruh pihak yang telah menyantuni anak yatim dan para saudara kita suaminya telah duluan dipanggil oleh yang maha kuasa,” pungkasnya. (*)

Exit mobile version