Pasokan energi listrik di Sumatera Barat sendiri, sampai Eric, saat ini dipasok dari pembangkit-pembangkit PLN dengan daya mampu sebesar 787,45 MW dan beban puncak 642 MW. Masih ada cadangan daya pembangkit sebesar kira-kira 145,45 MW atau 22,66 persen.
‘’Pasokan daya yang cukup besar ini dapat digunakan untuk mendukung pembangunan atau pengembangan EBT di Sumatera Barat. Demi peningkatan pasokan listrik bersumber EBT dari Sumbar,’’ sampai Eric.
Total pasokan 787,45 MW tersebut diatas, jelas Eric, mayoritas bersumber dari pembangkit EBT, yaitu sebesar 50,26% dari total seluruh pasokan. Pembangkit energi hijau di Sumatera Barat terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMh), Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg).
‘’PLN memproduksi energi hijau atau EBT sebesar 399,77 MW setiap bulannya dari total 16 pembangkit EBT. PLTA memproduksi listrik EBT terbesar yaitu hingga 252, 91 MW. Pasokan ini dapat terus bertambah seiring dengan rencana pembangunan pemerintah,’’ jelas Eric kemudian.
‘’Semoga penghargaan ini dapat menjadi cambuk semangat untuk terus berkarya bagi pengembangan pemanfaatan energi hijau di Sumatera Barat. Demi langit biru Sumatera Barat dan demi mendukung transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060,’’ tegas Eric mengakhiri. (*)