Ia juga menjelaskan bahwa di kondisi sekarang ini di sebagian besar daerah di Indonesia, lebih mudah menghadirkan jaringan internet dari pada jaringan telepon seluler bagi daerah-daerah yang blankspot, termasuk di Solok Selatan sendiri.
“Secara pengembangannya, kita juga berbeda dengan di Pulau Jawa, seperti perbedaan harga bandwidth. Di sana harganya begitu murah dibanding daerah lainnya, sehingga infrastrukturnya pun dapat digratiskan pembangunannya,” katanya menjelaskan.
Sementara itu di Solok Selatan sendiri, untuk pengadaan pembangunannya, pihak provider terlebih dahulu akan mengkaji secara mendetail tentang pembangunan tower pada daerah blankspot tersebut, karena juga harus mempertimbangkan profit oriented perusahaan penyedia jasa telekomunikasinya.
“Makanya dari perbandingan itu, sangat dibutuhkan keseriusan dan dukungan dari semua pihak untuk bisa merealisasikan perencanaan ini. Mulai dari perencanaan pembangunan tower mandiri dan juga proposal bantuan program BAKTI Kemkominfo,” ujar Kadis Kominfo Solok Selatan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Solok Selatan, Yulian Efi juga menyatakan, sangat mendukung dan memberikan dorongannya bersama bupati untuk mengentaskan permasalahan daerah blankspot di Solok Selatan.
“Tentu kami dari Pemkab Solok Selatan sendiri akan sangat mendukung upaya itu. Dengan terbebasnya Solok Selatan dari daerah blankspot ini, maka segala peluang akan lebih mudah diperoleh oleh masyarakat dan juga bagi Solsel nantinya,” tutur Yulian Efi mengharapkan. (*)