“Dika menjelaskan, bahwa pada diaplikasi telah disediakan formulirnya. Calon nasabah hanya tinggal mengisi. Dan harga setiap jenis sampah juga dipajang di Aplikasi Bank Sampah Digital. Sehingga masyarakat mengetahui dengan baik informasinya,” ucap Dika.
Sekarang daftar jadi nasabah, berarti nabung sampah. Sampah apa saja, kata Juri Jasrizal. “Sampah rumah tangga yang sebelumnya dibuang, tak berguna, namun kini sudah bisa dijual di Bank Sampah. Presentasenya 75 persen untuk nasabah dan 25 persen untuk Bank Sampah. Karena Bank Sampah Pancadaya bekerja sama dengan Pengadaian, maka pembayaran pada nasabah bukan dalam bentuk uang, tapi buku tabungan emas,” ungkap Dika.
Dika juga mencontohkan sampah rumah tangga yang dulu tak berguna itu, kantong plasti kresek, botol boto shampoo dan sejenisnya, kini sudah bisa dijual ke Bank Sampah Pancadaya. Dan sampah rumah tangga yang dijemput minimal sebrat 20 kg, ucap Dika.
Dika menciptakan aplikasi Bank Sampah Digital mengatakan, aplikasi yang mudah digunakan masyarakat, buka melalui Play Store di Hp. Beberapa fitur layanan telah disediakan dan memudahkan nasabah untuk menjadi nasabah Bank Sampah Pancadaya.
Melalui Aplikasi Bank Sampah Digital, nabung sampah dapat buku tabungan emas. Selain itu masyarakat juga bisa menjual produk krajinan daur ulang. Syaratnya harus mendaftar dulu manjadi nasabah Bank Sampah Pancadaya. (*)