Apalagi di Kepulauan Mentawai, lanjut Mahyudin, jumlah mualaf lebih banyak dibandingkan kabupaten kota lain, maka pembinaan keagamaan harus lebih diperkuat.
“Mereka (mualaf) masih membutuhkan bimbingan rohani dari para dai atau penyuluh agama Islam. Supaya para mualaf mendapatkan layanan keagamaan dengan baik,” pesan Kakanwil.
Kementerian Agama kata Kakanwil punya tanggungjawab terhadap keberlangsungan kehidupan beragama masyarakat.
“Untuk itu kita akan lakukan pemetaan wilayah dakwah di Sumatera Barat,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Penais Zawa), Yufrizal mengatakan tahun 2024 ini ada 5 (lima) dari 500 dai se Indonesia yang diutus ke Sumatera Barat khususnya Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai pendakwah kata Yufrizal, ada beberapa metode yang diterapkan para dai dalam menyampaikan syiar ramadan dan pesan keislaman.
“Metode yang pertama, door to door. Dai mendatangi rumah masyarakat untuk menyampaikan pesan-pesan keislaman. Kedua, dai membaur dengan masyarakat melakukan kegiatan sosial keagamaan melalui dakwah bil hal,” ulas Yufrizal.
Selanjutnya sambung Kabid, dai juga melakukan ceramah di rumah ibadah atau pusat kegiatan keagamaan masyarakat. Sehingga syiar ramadan berjalan sesuai dengan semestinya.