Meski belum ditemukannya kasus PMK di Solsel, pihak Dinas Pertanian Solsel tetap mengingatkan kepada para peternak dan juga masyarakat, agar tidak perlu panik dengan adanya wabah PMK tersebut, karena PMK hanya dapat menular dan terjadi pada hewan ternak saja dan tidak menularkan kepada manusia.
Namun, para peternak tentu diharapkan dapat memperhatikan kondisi dan kesehatan hewan ternaknya dengan mengenali gejala-gejalanya.
“Gejalanya dapat dengan mudah kita kenali. Gejalanya itu adalah timbulnya luka lepuh yang terjadi di bagian mukosa mulut, bagian moncong, serta kulit di antara kuku dan ambing hewan ternak. Makanya ini harus menjadi perhatian penuh, karena PMK ini dapat berdampak kepada kualitas penurunan produksi susu, kematian mendadak dan juga keguguran pada hewan. Selain itu, hasil produk seperti dagingnya tetap dapat dikonsumsi, asalkan melalui tahap perebusan selama 30 menit,” ujarnya.
Melalui Dinas Pertanian Solok Selatan, pemkab mengimbau kepada para peternak dan juga masyarakat agar tetap mewaspadai adanya wabah PMK tersebut. Penanganan utama yang dapat dilakukan adalah dengan memperhatikan kebersihan dan kesehatan hewan ternaknya secara rutin, termasuk kebersihan peternak setelah mengurusi hewan ternaknya.
“Apabila terjadi gejala yang demikian, segera melapor ke pihak Dinas Pertanian agar mendapatkan pendampingan. Karena untuk saat ini, Pemkab Solsel sedang dalam tahap persiapan pencegahannya, mulai dari perencanaan pembentukan satgasnya hingga hal-hal lainnya,” tutur Kadis Pertanian Solok Selatan tersebut. (*)