HALUANNEWS, SOLSEL — Mencegah kasus wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Pemerintah Kabupaten Solok Selatan (Pemkab Solsel) mulai mengambil sikap siaga.
Kepala Dinas Pertanian Solok Selatan, Nurhayati mengatakan bahwa kebijakan itu dilakukan oleh Solsel menyusul keluarnya surat edaran dari Pemerintahan Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) pada 12 Mei, terkait pengendalian dan penanggulangan dari masuk PMK tersebut.
“Beberapa waktu yang lalu, kita telah melakukan pertemuan dan rapat bersama dengan Pemprov Sumbar membahas terkait pencegahan dan persiapannya terhadap upaya pengendalian dan penanggulangannya,” katanya kepada Harianhaluan.id, Senin (16/5/2022).
Nurhayati menjelaskan, pentingnya upaya pengendalian dan penanggulangan tersebut diterapkan di Sumbar, dikarenakan Kabupaten Solsel sendiri merupakan salah satu kabupaten yang menjadi penerima program bantuan Desa Koorporasi Sapi dari Kementerian Pertanian (Kemntan) RI, dan kemudian juga memiliki program unggulan Suka Sapi.
Selain itu, upaya tersebut sangat penting dilakukan juga karena program DKS dari Kementan RI menjadi salah satu prorgram unggulan dari Kementan RI sebagai wujud daerah sentra sapi beserta turunannya, di mana jika tidak ada upaya pengendalian dan penanggulannya, maka akan dapat menimbulkan kerugian besar terhadap sektor ekonomi Indonesia di bidang peternakan yang bisa mencapai triliunan.
“Makanya Pemprov Sumbar dan Solsel mengambil langkah cepat. Dan dalam minggu ini, kami dari Dinas Pertanian sendiri akan menyampaikan hasil rapatnya kepada bupati dan wakil bupati, agar selanjutnya dapat pula kami ambil langkah persiapan dan kebijakan untuk Solsel sendiri nantinya,” katanya menjelaskan.