PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pada era otonomi daerah ini, pemimpin, kepala daerah memegang posisi sentral dalam memajukan daerahnya.
Otonomi daerah yang diikuti dengan pemilihan langsung kepala daerah, membuat kewenangan kepala daerah menjadi besar (terutama bupati dan wali kota) dalam mengambil keputusan pemerintahan untuk kepentingan rakyat. Legitimasi kuat yang diperoleh kepala daerah, sesungguhnya modal besar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
“Namun, modal legitimasi dan kewenangan saja tidak cukup. Pemimpin perlu punya kemauan kuat. Perlu visi dan misi yang jelas dan mampu menggerakkan seluruh potensi yang ada. Jika pemimpin atau kepala daerah tidak memiliki visi dan misi yang jelas, maka akan sulit mencapai tujuan pembangunan di daerah ini,” kata Prof. Dr. Asrinaldi, S.Sos, M.Si.
Menurut pakar politik Universitas Andalas (UNAND), itu visi dan misi harus terukur dan memiliki peta yang jelas, sehingga saat mengembangkan potensi yang ada, pemimpin tidak nyasar. Dengan peta yang jelas, dalam satu periode atau lima tahun masa jabatan, masyarakat bisa mengukur dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan oleh pemimpinnya.
“Sumber daya alam yang dimiliki Sumbar tidak sebesar daerah tetangga, ada minyak bumi, gas dan mineral. Sumbar merupakan daerah yang rawan bencana dan memiliki banyak hutan lindung. Jadi memang dibutuhkan kepala daerah yang kreatif, tidak monoton, punya gebrakan besar bagaimana kedepannya Sumbar ini lebih maju dan aman,” ucap Asrinaldi.
Selanjutnya, ia katakan, koordinasi antar stakeholder di Sumbar juga menjadi sebuah tantangan yang serius. Ia berharap pemimpin di Sumbar bisa membangun kerjasama antara kekuatan politik dan kekuatan ekonomi.
“Menurut saya, pemimpin akan sulit jika tidak mampu menjalin komunikasi, membangun koordinasi dengan stakeholder yang ada. Pemimpin itu menggerakkan, tidak lantas seorang pemimpin mampu mengerjakan tanpa koordinasi dan kolaborasi dengan stakeholder lainnya. Komunikasi antara pemimpin dan stakeholder itu merupakan jembatan menuju kemajuan. Jika saling cuek, ya tidak jadi maju,” tuturnya. (*)