Setelah dinilai dan didapatkan siapa pemenangnya. Para peserta juri dan peserta lainnya akan melanjutkan kegiatan ini dengan makan bersama di Kantor Lurah Lubuk Kilangan. Ia berharap, warga Minang semakin gencar melestarikan makanan rendang yang telah diakui dunia.
“Pada saat proses memasak rendang, para peserta juga memakai baju kurung khas Minangkabau. Rencananya tahun depan kita rencanakan lagi kegiatan ini untuk anak remaja,” katanya. Harapannya, agar anak remaja bisa memasak dan bisa membuat rendang.
Waluyo Yuwono selaku Lurah Padang Besi mengatakan bahwa kegiatan ini baru pertama kali digelar. “Ini perdana dan kita adakan di tingkat RW. Penilaiannya persiapan tim, proses memasak dari meracik bumbu, kekompakan tim, penyajian, rasanya dan menilai pakaian,” katanya.
Setiap tim juga diminta untuk melakukan persentasi dari hasil masakannya masing-masing dengan bercerita proses memasaknya. Biaya dalam melaksanakan kegiatan ini dilakukan secara “badoncek” atau patungan, karena baru perdana. “Kita menyediakan piala dan piagam,” kata Waluyo Yuwono.
Pada waktu yang bersamaan Camat Lubuk Kilangan, Elfian, mendukung kegiatan lomba memasak randang ini. Hal ini dilakukan untuk mempererat tali silaturahmi sesama warga se-Kelurahan Padang Besi. “Harapannya semoga Kelurahan Padang Besi menjadi lebih baik kedepannya,” tutupnya. (*)