PADANG, HARIANHALUAN.ID – Masjid Raya Sumbar resmi menjadi Masjid Raya Syekh Khatib Al-Minangkabawi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu (7/7/2024), bertepatan dengan 1 Muharram 1446 Hijriah.
Peresmian nama ini juga diikuti 58 orang keturunan ulama besar dari Arab Saudi tersebut. Namun, ada yang menarik dari acara peresmian tersebut. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, Gubernur Sumbar 2010-2021 Irwan Prayitno dan Gubernur Sumbar 2005-2009 Gamawan Fauzi duduk bersama dengan undangan lain saat peresmian tersebut.
Beberapa kalangan menilai, penyertaan Irwan Prayitno dan Gamawan Fauzi membuktikan Mahyeldi tak melupakan jasa kedua seniornya tersebut.
Mahyeldi menganggap, mereka berdua memiliki andil jasa sangat besar dalam berdirinya masjid megah berornamen Minangkabau tersebut. Selain mereka berdua, almarhum Marlis Rahman (Gubernur Sumbar 2009-2010) juga memiliki kontribusi besar dalam dibangunnya Masjid tersebut.
Hal ini sendiri bermula pada 21 Desember 2007, awal mula masjid ini dicetus untuk dibangun melalui peletakkan batu pertama yang dilakukan oleh Gubernur Sumbar waktu itu, Gamawan Fauzi.
Pembangunan Masjid ini digagas oleh Gamawan, dengan setelah sebelumnya bertukar pikiran dengan para tokoh masyarakat dan ulama, termasuk menentukan nama Masjid tersebut.
Mulanya, Gubernur Sumbar periode 2000-2005, Zainal Bakar memutuskan hanya melakukan renovasi terhadap Masjid Nurul Iman hingga rumah ibadah itu mulai dibongkar pada tahun 2005.
Setelah Zainal Bakar tak lagi jadi Gubernur, penerusnya, Gamawan Fauzi memperjuangkan perlunya sebuah masjid baru yang berfungsi sebagai Islamic Center. Gamawan melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat pada 21 Desember 2007 silam dengan sistem tahun jamak (multiyears).