Pada awalnya, panitia pembangunan yang diketuai oleh (almarhum) Marlis Rahman sempat menghimpun sumbangan masyarakat untuk membantu pembangunan, selain melakukan kerja sama dengan pihak swasta dan negara timur tengah.
Kemudian tahap pembangunan terbanyak dilanjutkan oleh Irwan Prayitno. Tercatat dimulai pada tahun 2014 dengan berbagai pendanaan baik, APBD, pemerintah pusat, bantuan negara lain hingga bantuan provinsi lain.
Pada awal tahun 2019, lantai atas masjid kembali dibuka untuk umum yang ditandai dengan salat Jumat perdana pada tanggal 4 Januari 2019. Pembukaan ini sekaligus menandai tuntasnya pembangunan Masjid Raya Sumatera Barat hingga berganti nama menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumbar.
“Alhamdulillah, pembangunan (masjid) ini tidak akan pernah terjadi, jika tidak ada kerja sama antar Gubernurnya. Sustainable development saya meletakkan dasarnya, pak Irwan melanjutkan (pembangunannya) dan Pak Mahyeldi meresmikannya, inilah kerja sama yang baik,” kata Gamawan saat memberikan sambutan peresmian nama Masjid Raya Sumbar.
Gamawan menekankan agar hal ini menjadi contoh bagi generasi-generasi berikutnya. “Pembangunan itu tidak bisa dipenggal-penggal, pembangunan itu harus sustainable, kalau ada program Pak Irwan terlantar, Pak Mahyeldi melanjutkan, begitu seterusnya,” kata Gamawan.
Hal senada juga disampaikan Irwan Prayitno, dirinya mendapatkan berbagai amanah dari pendahulu, salah satunya pembangunan masjid megah tersebut.
“Banyak ide dan gagasan dari pendahulu saya saat itu dan Alhamdulillah semuanya saya tuntaskan. Tidak ada satupun yang tidak selesai, tinggal bermanfaat untuk masyarakat,” kata Irwan.