Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan dampak positif dari kebijakan ini. Pada Januari 2024, nilai tukar petani (NTP) di Sumatera Barat tercatat meningkat signifikan, mencapai rata-rata 116,14.
“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2023, menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan petani di daerah ini,” ucapnya.
Selain peningkatan NTP, sektor pertanian juga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat. “Pertumbuhan tersebut tercatat sebesar 1,18 persen pada tahun 2021, meningkat menjadi 3,52 persen pada 2022 dan mencapai 3,54 persen di tahun 2023,” ujarnya.
Reido menambahkan bahwa alokasi anggaran sebesar 10 persen APBD ini sangat penting bagi keberlanjutan ekonomi Sumatera Barat. “Dengan anggaran ini, sektor pertanian dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumatera Barat,” ujarnya.
Sementara menurut data statistik 2023, sektor pertanian menyumbang 21,20 persen terhadap PDRB Sumatera Barat. Ini membuktikan bahwa sektor pertanian tetap menjadi tulang punggung ekonomi daerah.
“Ke depan, Mahyeldi-Vasko akan terus memperkuat kebijakan ini untuk memastikan kesejahteraan petani dan keberlanjutan sektor pertanian di Sumbar,” ujarnya. (*)