PADANG, HARIANHALUAN.ID– PT Semen Padang meluncurkan program revitalisasi Ikan Gariang dengan melepas 2.500 ekor ikan Gariang langka (Tor douronensis) di Lubuk Larangan, Kelurahan Tarantang, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar.
Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang, Oktoweri, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan.
“Program ini bukan hanya kewajiban perusahaan, tetapi juga kebutuhan untuk mendukung ekonomi lokal,” ujarnya.
Ikan Gariang yang dilepaskan tergolong langka dan membutuhkan upaya budidaya berkelanjutan untuk menjamin kelestariannya di masa depan. “Kami berharap masyarakat turut menjaga keberadaan ikan ini sebagai aset berharga,” ucap Oktoweri.
Ia optimistis bahwa Program Revitalisasi Ikan Gariang tidak hanya akan melestarikan spesies langka, tetapi juga mengubah pola kehidupan masyarakat setempat. “Kami berharap kehadiran Ikan Gariang di sini dapat menarik lebih banyak wisatawan dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” tambahnya.
Kepala Unit CSR PT Semen Padang, Ilham Akbar, juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keberlanjutan program ini. Menurutnya, kolaborasi dengan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta (UBH) merupakan bentuk komitmen PT Semen Padang terhadap keberlanjutan lingkungan.
“Kami berharap revitalisasi ini memberikan dampak positif, tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga bagi perekonomian masyarakat setempat,” ungkap Ilham.
Lurah Tarantang, Yusuf Firmansyah, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata yang mendukung pengembangan ekonomi sekaligus pelestarian ikan Gariang di wilayahnya.
“Program ini menunjukkan kepedulian PT Semen Padang terhadap keberlanjutan ekonomi dan ekosistem lokal. Kami siap mendukung pelaksanaan program ini demi generasi mendatang,” ujar Yusuf.
Ketua LPM Kelurahan Tarantang, Mulyadi, juga menyampaikan komitmen masyarakat untuk mendukung upaya revitalisasi ini. “Kami akan berkolaborasi secara aktif untuk memastikan dampak positif program ini bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Mulyadi.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UBH, Hafrijal Syandri, menyoroti pentingnya pelestarian spesies Tor douronensis, yang memiliki karakteristik unik dan berbeda dari jenis ikan lainnya. Menurutnya, wilayah ini memiliki potensi besar untuk pengembangan ikan Gariang sebagai sumber daya berkelanjutan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kami akan terus bekerja sama dengan masyarakat dan LPM setempat untuk memastikan keberlanjutan spesies ini,” tutup Prof. Hafrijal. (*)