SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Dinas Pertanian Kota Solok menggelar Bimbingan Teknis Calon Petani Milenial di BPP Kecamatan Lubuk Sikarah. Bimtek yang berlangsung selama dua hari, yaitu dari 13–14 Desember, itu diikuti oleh 20 orang peserta.
Bimtek ini dilatarbelakangi minat generasi muda untuk menjadi petani yang cenderung berkurang, karena dianggap sebagai satu profesi yang memiliki masa depan suram, marginal, dan terbelakang. Belum lagi ditambah dengan faktor lainnya, yaitu terus berkurangnya luas lahan pertanian yang ada akibat ekspansi sektor industri dan jasa. Kegiatan ini oleh karenanya bertujuan untuk menumbuhkan minat calon petani baru yang ada di Kota Solok.
Peserta merupakan pemuda Kota Solok dengan rentang umur 25–39 tahun. Mereka merupakan perwakilan tiap wilayah binaan penyuluh pertanian dengan tiap-tiap wilayah binaan diutus sebanyak dua orang. Ke depannya, calon petani milenial ini akan dijadikan Petani Milenial Asuh dan akan selalu dibimbing oleh penyuluh setempat dengan arahan Dinas Pertanian Kota Solok.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Zulkifli mengatakan, anak muda biasanya mempunyai banyak gagasan yang inovatif. Untuk itu, ia berharap para peserta menjadi petani yang tampil berbeda dibanding petani yang ada saat ini. “Jadilah petani yang luar biasa karena usaha pertanian merupakan usaha yang luar biasa jika dikelola dengan baik karena setiap orang membutuhkan hasil usaha pertanian,” ucapnya.
Sementara itu, Diki Asnur dari Kelompok Tani Gelanggang Raya Farm selaku salah seorang narasumber menyebut, setiap orang bisa berhasil karena keberhasilan usaha tidak ditentukan oleh asal sekolah yang favorit atau prestasi tinggi di sekolah. Tapi keberhasilan banyak dipengaruhi oleh kemampuan komunikasi, disiplin, dan kejujuran seseorang. “Pada dasarnya, keberhasilan itu berasal dari dan bagaimana sikap kita. Keberhasilan datang dari ketekunan dan keuletan kita dalam melaksanakan setiap kegiatan atau pekerjaan,” tuturnya.
Sementara itu, pemateri lainnya, Eka Suryadi yang juga seorang eksportir ikan laut hias asal Kampung Jawa menyampaikan materinya terkait analisa bisnis yang akuntabel.