“Kepada TPID untuk dapat menjaga kestabilan harga, maka dari itu, sangat perlu dilakukan pemantauan secara berkala, baik pantauan pasokan pangan maupun harga yang sekarang beredar di pasar,” katanya.
Karena, antara pasokan dan harga akan sangat berbanding lurus, menuruti hukum ekonomi supply and demand, yang mana kalau pasokan berlebih ada kecenderungan harga akan turun, begitu juga sebaliknya, kurangnya pasokan akan mengakibatkan lonjakan harga, dan ini sering terjadi pada hari-hari besar keagamaan.
“Namun, untuk menurunkan inflasi pada level yang rendah dan stabil perlu dukungan dari pemerintah yang mempunyai kewenangan, untuk mengatasi gangguan (shock) dari sisi penawaran (supply), termasuk gejolak harga pangan dan harga yang diatur pemerintah,” katanya.
Lebih lanjut, Wawako termuda Sumatra Barat tersebut juga menjelaskan, bahwa Pemerintah Kota Solok saat ini berupaya untuk mendorong pelaku UMKM agar lebih dekat dengan pasar digital, karena sektor ini juga memiliki andil besar dalam pengendalian laju inflasi.
“Saya kira, ini lah waktu yang tepat untuk menggunakan semua platform e-commerce yang ada, baik global, nasional maupun yang ada di daerah. Dengan pemanfaatan e-Commerce, akan semakin membuka ruang pemasaran bagi pelaku UMKM,” terangnya
Tak hanya itu, ia menyebut banyak hal bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi, terutama dalam promosi dan pemasaran. Jangkauan pasar yang terbatas bisa diatasi dengan inovasi-inovasi penjualan berbasis online.