KOTA SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Upaya mencapai target penurunan angka stunting hingga di bawah 5 persen pada tahun 2023 terus dilakukan Pemko Solok. Semua itu akan dimaksimalkan di tahun 2024 ini. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok, Elvi Rosanti, Rabu (15/5).
“Tahun 2023 lalu, kita telah melakukan berbagai program, diantaranya melakukan rembuk stunting melibatkan seluruh elemen terkait, Forkopimda Kota Solok juga telah menjadi Bapak Asuh anak stunting,” ujarnya.
Ia juga melaporkan, data Maret 2024, terdapat 68 orang anak menderita stunting di Kota Solok atau sebesar 6,88 persen. Tim sudah melakukan pemeriksaan dan pendataan, anak yang terkena stunting juga langsung dirujuk ke dokter spesialis anak sehingga mendapat rekomendasi.
Juga telah dilakukan pemberian susu serta pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan memberikan formula untuk anak. Tablet tambah darah kepada ibu hamil sebanyak 90 tablet selama kehamilan, pemeriksaan kesehatan kehamilan 6 kali serta pelayanan persalinan.
“Serta imunisasi lengkap bagi Balita dan bekerjasama dengan kemenag untuk menjangkau Calon Pengantin (Catin),” jelasnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Solok, Ardinal melaporkan, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Kota Solok sudah terdiri dari tingkat Kota, Kecamatan dan di tingkat kelurahan. Saat ini ada sebanyak 168 orang tim pendamping keluarga yang terdiri dari Dinas KB, Dinas Kesehatan dan PKK.
“Sepanjang 2023 lalu, sebanyak 7.407 balita sudah dikunjungi ke rumah dan sudah di intervensi/dibantu sebanyak 68 orang, dari seluruh OPD lingkup Pemko Solok,” ujarnya.
Sementara itu, Walikota Solok Zul Elfian Umar mengatakan, persoalan stunting merupakan persoalan penting yang tidak boleh diabaikan. Pemko Solok bertekad angka stunting di Kota Solok berada dibawah 5 Persen bahkan kalau bisa 1 Persen.
“Ini merupakan kewajiban kita untuk menyiapkan generasi penerus bangsa yang tangguh, ke depan kita (Pemko Solok) harus semakin cepat lagi menurunkan angka stunting di Kota Solok,” jelasnya.
Selanjutnya, apapun upaya agar segera dilakukan agar stunting dapat diatasi. Bagi anak terkena stunting agar secepatnya bisa terbebas, dan anak-anak tidak ada lagi yang terkena stunting.
Dalam hal ini seluruh lapisan masyarakat dan seluruh perangkat daerah harus bersinergi dalam pencegahan Stunting dan fokus untuk penyelesaiannya, dengan cara menyusun perencanaan baik itu kegiatannya, penganggarannya kemudian pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan yang ada dapat tepat mengarah ke penurunan angka stunting. (*)