Warga Bukittinggi di Kota Solok Nyatakan Dukungan, NC-LM Paparkan Program Prioritas

SOLOK KOTA, HARIANHALUAN.ID- Animo warga asal Bukittinggi dan sekitarnya yang berdomisili di Kota Solok sangat tinggi menyambut langkah politik H. Nofi Candra, SE yang “dapat” mencalonkan diri sebagai Calon Wali Kota Solok berpasangan dengan Leo Murphy menjadi Calon Wakil Wali Kota Solok periode 2024-2029.

Aroma antusiasme warga tampak sekali menyala ketika pasangan tokoh muda Kota Solok itu melakukan silaturahmi dan temu ramah dengan ratusan orang asal Bukittinggi disalah satu resto di Kota Solok, Rabu (25/9/2024).

Soal kenapa warga sangat antusias beramah-tamah dengan Nofi Candra dan Leo Murphy, menurut, Rony Kurniawan, salah seorang tokoh muda asal Bukittinggi yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang. Selain figur yang sangat hamble dan natural dalam sikap yang familiar, Nofi-Leo memiliki leadership dengan rekam jejak yang baik sebagai tokoh masa depan kota Solok.

” Nofi Candra orangnya supel. Keakrabannya dengan banyak orang tidak dibuat-buat. Lepas saja dan apa adanya. Tetapi enterpreneurshipnya tinggi. Inovatif pula, ” kata Rony kepada Harianhaluan.id.

Ungkapan senada disampaikan salah seorang kaum ibu yang pensiunan, Nofyerni, mengaku ketertarikannya kepada sosok Nofi-Leo karena sikap santun yang tidak dibuat-buat.

“Nofi itu menghargai semua orang. Sama halnya dengan Leo. Mereka santun. Apalagi istrinya Nofi Candra itu, Femi, berdarah Bukittingi. Jadi kita warga Bukittingi tentu mendukung perjuangan kedua tokoh ini dalam Pilkada tanggal 27 November nanti,” ucap ibu berusia 67 tahun itu.

Menyambut antusiasme warga itu, didampingi masing-masing istrinya, Devi Femiyanti dan Yofi Kharisma, pasangan calon walikota-wakil walikota Solok yang diusung partai PPP dan 8 partai pendukung itu – Nofi Candra dan Leo Murphy – menyampaikan kebanggaan dalam rasa haru yang dalam atas sambutan yang hangat dari warga yang umumnya berprofesi sebagai pedagang itu.

Nofi dengan nada takjub, kemudian memaparkan motivasinya mencalon sebagai Walikota Solok, sekaligus menceritakan latar belakang dirinya yang berangkat dari pasangan kekuarga petani dan guru, hingga kemudian menjelma menjadi seorang pedagang sebelum akhirnya terjun ke dunia politik.

” Kami maju menjadi calon walikota dengan satu semangat, ingin mensejahterakan masyarakat kota Solok menjadi lebih maju dan diberkahi,” ungkapnya.

Suami Devi Femiyanti itu bertutur, dirinya cuma tiga bersaudara dari pasangan H.Syukri dan Hj. Lifwarda. Anaknya empat, dua telah tamat kuliah. Sedangkan dua lagi, si kembar, masih SLTA.

” Istri saya orang Sulit Air, tetapi silsilah dari pihak angku (kakek), istri saya berdarah Bukittinggi juga, Dia cucu dari almarhum Haji ACC yang dahulu kala terkenal dengan usaha Rumah Makan ACC,” jelasnya.

Disampaikan Nofi, niat maju dalam kontestasi Pilkada Kota Solok ingin mengabdikan diri membangun kota kelahiran bersama warga kota dengan mengusung tujuh program utama untuk meningkatkan kesejahteraan warga dan daerah.

Meski ladang pengabdian itu sangat luas, tetapi mengabdi lebih luas dalam merumuskan kebijakan daerah agar bagaimana menjadi lebih baik dan diberkahi, salah satu salurannya adalah dengan masuk ke dalam sistim.

” Atas alasan itulah kenapa kemudian, kami dengan adinda Leo Murphy memiliki komitmen untuk berjuang bersama masyarakat memenangkan Pemilihan Walikota-Wakil Walikota Solok,” jelasnya.

Program Pakaian Sekolah Gratis
Menyambung Nofi, Leo Murphy disamping memperkenalkan jatidiri dan istri, sekaligus memaparkan tujuh program utama hang akan dikerjalan jika diamanahkan menjadi kepala daerah 5 tahun ke depan.


Kata Leo, semua program yang dirancang berhulu dan bermuara dari dan untuk kesejahteraan warga Kota Solok.

“Di bidang pendidikan, kita selain meningkatkan kualitas infrastrukturnya, juga memprogramkan pakaian seragam sekolah gratis. Mulai dari TK, SD, SLTP hingga SLTA. Kita alokasikan anggaran APBD untul pakaian sekolah gratis ini, karena kita mengetahui kesulitan beban orang tua pada setiap tahun ajaran baru,” ujarnya.

Program pengadaan pakaian sekolah gratis ini dipastikan tidak akan menganggu transaksi dan perekonomian pedagang, karena bahan pakaian sekolah dibeli dari pedagang di pasar Solok.

“Justru pembelian bahan pakaian akan mengutamakan bahan dari pedagang kota Solok sendiri. Soal bahaimana pengadaannya, nanti kita rancang pula sistemnya,” tutur Leo.

Leo Murphy juga menjelaskan dengan rinci program lainnya, seperti pembangunan gedung Solok Kreatif Hub untuk menampung dan mengelola kreativitas generasi muda, pemberdayaan UMKM, pembelajaran masalah adat dan budaya masuk sekolah, Peningkatkan kualitas pelayanan dan infrastruktur kesehatan, masalah air bersih serta revitalisasi pasar raya dan pasar modern, termasuk soal budidaya pertanian dan perkebunan.

“Pelaku-pelaku ekonomi di Kota Solok, seperti UMKM dan pekerja rumahan lainnya in Syaa Allah akan kita urus sebagai bentuk pemerintah hadir ditengah-tengah masyarakat,” tegas Leo Murphy. (*)

Exit mobile version