Nofi Candra kemudian menceritakan bagaimana komitmen orang tuanya untuk dapat memberi manfaat kepada masyarakat banyak. Sampai pernah ada pengusaha ingin membeli saham PT. CNM dengan harga Rp 51 miliar, dengan syarat semua pekerjaan dalam pabrik memakai peralatan mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
Namun orangtuanya tidak mau menerima tawaran pengusaha tersebut, karena satu alasan dengan menggunakan tenaga manusia sebagai pekerja, akan selalu ada doa-doa untuk kemajuan perusahan.
“Sekarang, dengan restu mama dan keluarga, cita-cita ayahanda H Syukri akan kita lanjutkan kembali. Kita ingin ibunda bisa menyaksikan bahwa PT.CNMS bisa seperti dulu lagi dan bahkan berjaya kembali,” tegasnya.
Terkait operasional, Perusahaan yang sempat vakum selama lima tahun lebih hingga ikut terdampak Covid, dipastikan beroperasi kembali secara utuh bulan Februari 2025 nanti. Kontrak kerjasama berdurasi Lima tahun itu mencapai angka Rp 1 triliun untuk lima tahun kedepan.
Namun sebagai langkah awal, managemen akan memulainya dalam skala kecil melakukan penanaman di wilayah Kota Solok dengan mempekerjakan sekitar 100 sampai 200 orang. Kelak secara berangsur akan merekrut tenaga kerja hingga menjadi 1.500 orang.
“Untuk di lapangan kita mulai kerjasama dengan petani. Siapapun masyarakat kota Solok dan sekitarnya yang ingin kerjasama menanam Jagung, akan kita fasilitasi dengan kebutuhan budidaya,” papar Nofi.
Disebutkan, bentuk kerjasama perusahaan CMNS dengan petani berupa pengadaan bibit gratis, pupuk dan sarana produksi dipinjamkan. Biaya hidup akan disediakan setiap bulan. Hasil produksi Jagung akan ditampung dengan harga diatas pasar.