LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Kelompok Tani “Mekar Tani” di Nagari Piobang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, mendapatkan pendampingan khusus dari tim dosen dan mahasiswa Universitas Perintis Indonesia.
Program pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini hadir sebagai solusi atas permasalahan petani, di mana harga jual tomat seringkali rendah bahkan tidak laku di pasaran. Proyek ini bertujuan untuk mengubah tomat menjadi aneka produk kuliner sehat yang memiliki nilai jual lebih tinggi dan lebih awet.
Tim PKM, yang dipimpin oleh Yensasnidar, serta beranggotakan Yeyep Natrio, Elsa Widia, Sri Indrayati, dan Wilda Laila berkolaborasi dengan 20 anggota kelompok tani. Mahasiswa Gizi juga diberdayakan untuk membantu yaitu Beni Ananda, Yosa Betris Yuanda, Elisa Gustini, dan Fahira Dwi Atifania.
Selama program, tim akan fokus pada dua aspek utama: produksi dan manajemen usaha. Pelatihan produksi dan pengembangan menu dalam aspek produksi, tim memberikan pelatihan intensif kepada para petani tentang cara mengolah tomat menjadi berbagai hidangan sehat.
Pelatihan ini tidak hanya mencakup teknik pengolahan, tetapi juga pengembangan menu-menu baru yang menarik bagi konsumen. Beberapa menu yang akan dikembangkan meliputi: berbagai jenis makanan olahan dari tomat dan roduk-produk makanan sehat yang dibuat dari tomat organik.
Beberapa menunya adalah Mie Tomat, Keripik Tomat, Permen Tomat, Selai Tomat, Saus Sambal Tomat dan Bakso Tomat.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota kelompok tani dalam produksi makanan olahan berbahan dasar tomat, dengan target pencapaian 85%.