Sofian Mika, warga lainnya, menyampaikan harapan besar yang mewakili suara kolektif masyarakat. untuk kasus Manuel Salimu ini.
“Kami berdoa, berharap Tuhan memberi jalan agar bapak Manuel kembali ke kursi DPRD. Karena ini bukan hanya tentang satu orang, tapi tentang perjuangan dan harga diri satu desa,” katanya.
Saprina Saelepak, dengan nada pilu, mengungkapkan duka yang mendalam. “Ini sejarah bagi desa kami. Dua anak desa jadi anggota dewan, tapi satu harus hilang. Kami tak bisa diam, semoga hukum dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Sementara itu, Maria Magdalena dari Ikatan Mahasiswa Taileleu Pei-pei yang juga hadir dalam pertemuan malam itu, menegaskan bahwa benar mereka bersama Manuel hingga tengah malam.
“Kami bingung. Malam itu kami masih bersama beliau, tiba-tiba disebut pesta narkoba. Ini sangat membingungkan. Semoga jalan bapak Manuel memperjuangkan keadilan dimudahkan,” pungkasnya. (*).