Terkait proyek normalisasi, Matheus mengatakan bahwa proyek itu awalnya dimaksudkan untuk menuntaskan persoalan banjir rob yang seringkali menggenangi rumah masyarakat ketika datangnya musim hujan dan musim pasang tinggi.
Namun sejak proyek itu berjalan, kondisi malah bertambah parah. Banjir rob bahkan makin meluas hingga merendam kantor Kecamatan, rumah dinas Camat hingga akses jalan.
“Tentu saja masyarakat ribut. Sebab banyak sekali keanehen yang terjadi. Proyek normalisasi sungai ini kabarnya sampai sekarang masih jalan. Tapi kontraktor dan pekerja sudah tidak pernah lagi terlihat di desa Taileleu.” pungkas dia. (*)