PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota Padang Panjang menargetkan mencapai prevalensi stunting nasional di angka 14 persen pada tahun depan, setelah mencatatkan penurunan stunting tahun 2022.
Wakil Wali Kota Padang Panjang Asrul secara langsung mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat untuk menurunkan angka stunting di Padang Panjang. Prevalensi stunting kota ini sudah turun dari 20 persen pada 2021 menjadi 16,8 persen pada 2022.
“Kita bersyukur atas keberhasilan ini. Tapi kita tidak boleh lengah atau berpuas diri, karena capaian 2022 tersebut belum memenuhi target nasional 14 persen pada 2024. Sampai tahun itu prevalensi stunting seluruh daerah akan terus dievaluasi,” ujar Asrul, Selasa (1/8).
Ia menjelaskan, kasus stunting ini diakibatkan beberapa faktor. Padang Panjang sudah melakukan berbagai kegiatan untuk mengatasinya. Ke depan tentu harus dipersiapkan lagi strategi-strategi jitu lainnya untuk menurunkan lagi angka stunting .
“Kita harus persiapkan lagi strategi-strategi yang bisa digunakan untuk menurunkan angka stunting ini,” katanya.
Pemko telah melakukan audit sejak Januari hingga Juli, dan hari ini dilaksanakan evaluasi dari beberapa langkah yang telah dilaksanakan selama enam bulan tersebut untuk menurunkan kasus stunting di Padang Panjang.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPKBPPPA), Osman Bin Nur, mengatakan, audit kasus stunting ini dilaksanakan untuk mengevaluasi sekaligus mencari penyebab risiko terjadinya stunting dalam kelompok sasaran.
“Kita hari ini melakukan evaluasi usai enam bulan melaksanakan beberapa program untuk menurunkan kasus stunting . Apakah masih ada kendala lain, risiko lain, serta mencari solusi lain untuk mengantisipasinya,” ujar Osman.
Diharapkan kedepan, tambahnya, semua pihak tetap melakukan aksi untuk menurunkan angka stunting . Kapan perlu membuat inovasi baru untuk hal ini. (*)