PADANG PANJANG, HARIANHALUAN.ID — Harga rata-rata nasional gula pasir mengalami kenaikan yang dipengaruhi faktor global maupun dalam negeri. Komoditas gula, beras, jagung dan kedelai selalu berada di atas harga acuan dalam triwulan terakhir.
Untuk pemenuhan dalam negeri, persiapan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan tahun baru Pemerintah Daerah perlu menjaga dan mengevaluasi cadangan pangan terhadap komoditas gula, beras, kedelai serta jagung.
Hal ini terungkap dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah yang dipimpin Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian. Kegiatan ini diikuti Pj Sekdako, Winarno, Asisten II, Ewasoska, bersama beberapa instansi terkait secara daring, Senin (4/12).
Disebutkan, tingkat inflasi Oktober 2023 yaitu 0,38 persen. Lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan inflasi tahunan 2,86 persen yang meningkat pada November 2023 ini. Sebanyak 79 kota mengalami inflasi dan 11 kota mengalami deflasi
Inflasi November ini utamanya disebabkan beberapa komoditas hortikultura seperti cabai merah, cabai rawit dan bawang merah. Di Pulau Sumatera kenaikan harga tertinggi terjadi di Solok dengan nilai IPH 6,86 persen.
Sedangkan untuk Kota Padang Panjang, Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, menyebutkan, inflasi Oktober berada diangka 2,69 persen year of year (yoy). Sedangkan secara bulanan, bulan November terjadi inflasi 0,34 persen.