Camat Lubeg Ajak Warga Jadi Nasabah Bank Sampah

PADANG, HARIANHALUAN.ID — Camat Lubuk Begalung (Lubeg) Nofiandi Amir mengajak warga untuk menjadi nasabah bank sampah. Hal tersebut menurutnya merupakan salah satu langkah untuk mengatasi permasalahan sampah yang ada di Kecamatan Lubuk Begalung secara khusus dan Kota Padang secara umumnya.

Keberadaan bank sampah kata Nofiandi Amir,  amat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Melalui edukasi yang dilakukan secara berkelanjutan oleh pengurus bank sampah telah menjadikan masyarakat turut serta menjadi nasabah. 

“Salah satu kegiatan bank sampah adalah melakukan penimbangan sampah terpilah secara teratur. Dan, Bank Sampah Bumi Indah Kelurahan Lubuk Begalung serta Bank Sampah Tenggiri Kelurahan Gates Kecamatan Lubuk Begalung telah melakukan penimbangan sampah nasabah pada hari ini,”ujar Camat Lubuk Begalung Nofiandi Amir, Kamis (16/1).

Sampah-sampah yang dikumpulkan oleh masyarakat yang kemudian ditimbang dan akan dibukukan oleh pengurus bank sampah. Hal ini tentunya bisa menjadi pemasukan bagi masyarakat. Sampah yang tidak berguna jika dimanfaatkan tentunya akan berguna.

Lebih jauh dikatakan Nofiandi Amir yang lebih akrab disapa dengan Andi Amir ini, bahwa keberadaan bank sampah amat membantu pemerintah kota Padang dalam menangani sampah sekaligus pula dapat mengurangi timbulan sampah sehingga dapat mengurangi pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada di Anak Aie Koto Tangah.

Selain itu, jelasnya, keberadaan bank sampah dapat menyadarkan masyarakat akan arti penting kebersihan lingkungan, dan menjadikan sampah bernilai ekonomis melalui kegiatan daur ulang sampah dengan membuat beraneka kerajinan dan souvenir menarik.

“Apabila nasabah sudah memahami keberadaan bank sampah ini, tentunya selain persoalan timbulan sampah bisa diatasi, juga sampah bisa dijadikan bernilai ekonomis melalui kegiatan daur ulang, sehingga nantinya diharapkan nasabah dapat meningkat kesejahteraan hidupnya,” ucap.

Sebelumnya Pj Kota Padang Andree Algamar  mengungkapkan bahwa Kota Padang menghasilkan hingga 660 ton sampah per hari, dan saat ini Pemko Padang baru mampu menangani sekitar 78 persen dari jumlah tersebut. Sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sisa makanan. “Inilah yang perlu kita persiapkan untuk masyarakat Kota Padang ke depan, yaitu mengubah pola hidup dan perilaku agar mengonsumsi makanan sesuai takarannya dan tidak mubazir,” ujar Andree.

Sebagai bagian dari upaya pengelolaan sampah, Pemko Padang saat ini tengah menggencarkan program daur ulang sampah organik, salah satunya melalui budidaya maggot yang memiliki nilai ekonomis.

Selain memaksimalkan pengelolaan sampah organik, Pemko Padang juga fokus pada pengelolaan sampah anorganik. Andree menyebutkan bahwa saat ini sekitar 100 ton sampah sudah bisa diekstrak dan dipilah melalui bank sampah.

“Melalui gerakan Padang Bagoro, saat membersihkan rumah, masyarakat akan menemukan sampah yang bisa dipilah. Oleh karena itu, edukasi mengenai bank sampah perlu digencarkan. Kami targetkan satu RW memiliki satu bank sampah,”katanya.

Andree juga menekankan pentingnya meningkatkan peran Lembaga Pengelola Sampah (LPS) di tingkat kelurahan hingga kecamatan untuk memastikan pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Peningkatan pengolahan sampah di TPA Aia Dingin sedang dicanangkan. Kami akan menerima hibah Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST RDF) pada Februari mendatang, yang diharapkan dapat memperpanjang umur TPA yang hampir mencapai kapasitas maksimalnya,” tambah Andree.(*)

Exit mobile version