PADANG, HARIANHALUAN.ID- Jumlah petani milenial di Kota Padang mencapai 800 orang hingga pertengahan 2025, sebuah angka yang mencerminkan tren positif keterlibatan generasi muda dalam sektor pertanian.
Data tersebut dihimpun dari Sistem Informasi Manajemen Penyuluhan Pertanian (Simluhtan) dan menjadi penanda bahwa regenerasi petani mulai menunjukkan hasil.
“Ini angka yang cukup menggembirakan, apalagi di tengah kekhawatiran soal semakin berkurangnya lahan pertanian dan minimnya minat generasi muda,” ujar Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, Kamis (19/6).
Para petani milenial ini umumnya berusia 19 hingga 39 tahun dan tersebar dalam berbagai sektor budidaya, dari hidroponik hingga peternakan unggas lokal.
Namun, Yoice mencatat bahwa dari jumlah tersebut, belum semua menjadikan pertanian sebagai usaha utama. Banyak yang masih menganggapnya sebagai pekerjaan sampingan.
“Potensi mereka sangat besar, dan dengan pendekatan teknologi serta efisiensi biaya produksi, pertanian seharusnya bisa jadi mata pencaharian utama,” tambahnya.
Pemerintah kini memperkuat dukungan melalui program Brigade Pangan dari Kementerian Pertanian RI. Program ini menargetkan generasi muda untuk mengelola sawah menggunakan alsintan (alat dan mesin pertanian), mulai dari pengolahan lahan hingga pemanenan.