PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Disnakerin) terus mengintensifkan berbagai program untuk menekan angka pengangguran. Meski mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, angka pengangguran terbuka di Kota Padang masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata provinsi maupun nasional.
“Kami terus berupaya menurunkan angka pengangguran dengan meningkatkan kompetensi pencari kerja lewat pelatihan-pelatihan yang kami selenggarakan,” kata Kepala Bidang Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja Disnakerin Padang, Fadly Syahrial, Rabu (23/7).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Kota Padang menurun dari 52.014 jiwa atau 10,86 persen pada 2023 menjadi 48.067 jiwa atau 9,88 persen pada 2024. Kendati demikian, kata Fadly, angka tersebut masih jauh di atas rata-rata tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Sumbar yang berada di angka 5,75 persen dan nasional 4,91 persen. “Penurunan ini menjadi bukti bahwa program pelatihan, pemagangan, dan padat karya yang kami jalankan mulai menunjukkan dampak, walau kami sadari masih banyak tantangan,” ujar Fadly.
Ia menyebut, salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah menggelar kegiatan padat karya bagi pekerja musiman, seperti yang belum lama ini dilaksanakan di Bungus dengan melibatkan 66 orang tenaga kerja lokal.
“Mereka kami libatkan selama 10 hari dalam kegiatan produktif dan diberi upah sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya. Sebagian besar peserta berasal dari kalangan petani dan buruh musiman,” tutur Fadly.
Selain itu, katanya, Disnakerin juga menggelar pembekalan kewirausahaan bagi para tenaga kerja mandiri yang ingin membuka usaha sendiri yang menyasar kalangan muda yang memiliki potensi di sektor kuliner.”Sebanyak 68 anak muda sudah kami latih untuk terjun di bidang usaha minuman kekinian. Ini bagian dari strategi kami agar mereka tidak hanya jadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” katanya.