Di depan rumah barunya, Mulyadi berdiri sambil menatap ketiga anaknya yang berlarian kecil di halaman sempit. Senyum merekah di wajahnya. Dari seorang buruh yang hanya mampu menyewa gubuk reot, kini ia bisa menatap masa depan lebih pasti. “Semoga anak-anak saya nanti tidak lagi merasakan hidup di gubuk seperti dulu,” katanya.
Rumah itu mungkin kecil, tapi bagi Mulyadi, Mutia, dan tiga putra mereka, ia adalah istana. Sebuah bukti bahwa harapan tidak pernah benar-benar hilang, asalkan hati tetap jujur dan doa terus dipanjatkan.
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih banyak kepada UPZ BAZNAS Semen Padang dan karyawan PT Semen Padang yang telah menyalurkan zakatnya hingga bisa kami menerima manfaatnya,” kata dia.
Ketua UPZ BAZNAS Semen Padang, Iskandar S. Taqwa, menegaskan bahwa bantuan ini merupakan wujud nyata dari dana zakat yang dikelola perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat. “Ini adalah hak mustahik yang kita salurkan. Melihat senyum keluarga Mulyadi membuat kami yakin bahwa zakat yang dikelola dengan baik mampu mengubah kehidupan. Kami ingin keluarga ini tinggal dengan tenang, tanpa rasa cemas lagi karena rumahnya roboh,” ujarnya penuh haru.
Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino menyebutkan, program bantuan rumah ini sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“PT Semen Padang tidak hanya hadir sebagai produsen semen, tapi juga sebagai bagian dari solusi sosial di tengah masyarakat. Kami berharap rumah ini tidak sekadar atap dan dinding, tapi juga menjadi tempat lahirnya semangat baru bagi keluarga Mulyadi untuk menata masa depan yang lebih baik,” tuturnya.
Program Bedah Rumah Layak Huni yang dijalankan oleh UPZ BAZNAS Semen Padang tak hanya menyentuh aspek kemanusiaan, tetapi juga sejalan dengan visi pembangunan nasional. Bantuan ini mencerminkan semangat pemerataan kesejahteraan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita Presiden RI—khususnya pada poin kelima tentang peningkatan kualitas hidup manusia Indonesia dan poin kedelapan yang menekankan revolusi karakter bangsa berbasis nilai kepedulian dan gotong royong.
“Program seperti ini bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tetapi juga kontribusi nyata perusahaan dalam mendukung arah pembangunan nasional. Melalui zakat karyawan, kita mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat dan menumbuhkan karakter bangsa yang peduli, sebagaimana diamanahkan dalam Asta Cita Presiden,” ujar Win Bernadino. (*)