Untuk itu, ia bersyukur bisa mendapatkan pelatihan budidaya kopi Robusta dari Solok Radjo yang difasilitasi oleh PT Semen Padang. Dengan adanya pelatihan ini, para petani kopi menjadi tahu bagaimana cara budidaya kopi yang baik.
“Pelatihan ini menambah wawasan kami, terutama mengetahui teknis seharunya kopi ini tumbuh. Sebab, budidaya kopi ini kolektif, bukan hanya soal panen, tapi juga dari PH tanah dan unsur haranya, termasuk pemilihan bibit,” katanya.
Sementara itu, Agronomi Solok Radjo, Febri Hidayat menyebut, kondisi saat ini memang beberapa tanaman kopi di kawasan HKm Sikayan Balumuik memang produktivitasnya sudah bagus, dan untuk dipanen sudah lumayan banyak.
Hanya saja, ada beberapa tanaman kopi yang tumbuhnya masih belum bagus dan itu disebabkan oleh faktor bibit yang belum bisa juga dipastikan bibit ungggul. Untuk itu, banyak hal yang harus diperbaiki oleh kelompok kopi HKm Sikayan Balumuik kedepannya.
“Bibit sangat mempengaruhi produktivitas dan produktivitas juga mempengaruhui pendapatan petani. Makanya, melalui pelatihan budidaya ini ke depan para petani kopi bisa menentukan mana bibit kopi yang unggul dan mana yang tidak,” katanya. (*)