PADANG, HARIANHALUAN.ID – Munculnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di beberapa daerah, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pertanian Kota Padang mengimbau kepada para peternak sapi untuk waspada terhadap PMK.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani menyebutkan, PMK merupakan penyakit menular pada ternak yang timbul dikarenakan oleh virus yang berkembang biak.
“Gejala awal ternak terkena PMK itu biasanya leleran air liurnya berlebih, kerusakan pada kuku dan mulut, kerusakan ini bisa disertai dengan lepuhan,” katanya, Rabu (1/5)
Ia menyebutkan, tindak lanjut yang dilakukan jika ada laporan mengenai PMK berupa pemisahan ternak yang terkena PMK dengan ternak yang sehat.
“Tingkat penularan PMK ini cukup tinggi sehingga memang harus dipisahkan, kecuali imun tubuh sapi tersebut kuat,” katanya lagi.
Yoice menjelaskan bahwa, ternak yang memiliki imun tubuh yang kuat tidak akan tertular meskipun berada dekat dengan ternak yang terkena PMK.
“Sama dengan virus-virus yang diderita oleh manusia, seperti Covid. Kalau imun kuat, tidak akan tertular,” ujarnya.
Dikatakannya, tingkat kematian PMK jarang yang tinggi, karena masyarakat selalu diimbau untuk melapor kepada pihak yang berwajib jika ternak mereka mengalami gejala PMK. Melalui laporan tersebut, ternak yang menderita PMK langsung ditangani sehingga jarang ada kasus kematian ternak.
“Rata-rata hewan yang PMK ditangani dengan cara memberikan makanan yang lebih sehat lagi sampai imunnya meningkat sehingga tidak banyak yang mati,” ucapnya.
Ia menyebutkan, untuk Kota Padang sendiri belum ada ternak yang terkena PMK, namun pihaknya terus berupaya melakukan pengecekan ke lapangan untuk antisipasi.
“Saat petugas ke lapangan, dan ada yang terdeteksi, biasanya langsung diobati. Obat khusus PMK ini tidak ada, tapi lebih kepada pemberian vitamin dan antibiotik,” ujarnya.
Yoice menuturkan, pemberian vaksin PMK pada ternak merupakan program pemerintah yang rutin dilakukan agar imun ternak menjadi kuat sehingga tidak mudah tertular PMK.
“Tahun 2024 target kita sampai 4000 dosis vaksin untuk 4000 ekor ternak. Kondisi sampai bulan April ini, vaksin yang sudah diberikan kepada ternak sekitar 1075 dosis. Vaksin diberikan sebanyak tiga kali dengan jarak waktu tiga bulan, ini sama dengan vaksin booster,” tuturnya.
Sebagai upaya pencegahan terhadap PMK, ia mengimbau kepada peternak agar terus meningkatkan kewaspadaan PMK dengan rutin melakukan vaksinasi pada ternak yang sehat, meberikan pakan yang berkualitas dan sehat untuk memperkuat imun ternak.
“Pencegahan juga harus dilakukan dengan cara menjaga kebersihan kandang dan memisahkan ternak yang memiliki gejala PMK, kalau ada tanda-tanda sakit, segera laporkan,” ucapnya. (*)