Sementara itu, Ustadz Syafiq Riza Basalamah dalam tausiahnya menyampaikan bahwa barang siapa ambisinya dunia, maka orang ini tidak pernah kaya walupun bergelimang harta. Karena, orang yang ambisi di dunia maka urusannya akan Allah SWT cerai beraikan.
“Maka dari itu, jangan sampai kita lupa dengan akhirat ini dan tergoda dengan dunia. Dunia dan akhirat itu di dalam hati kita. Kita perlu duduk untuk melakukan muhasabah”, katanya.
“Dunia dan akhirat di dalam hati seperti dua daun timbangan. Kalau lebih berat akhirat, dunianya akan ketinggalan. Kalau lebih berat dunia, ya akhiatnya ketinggalan. lalu kita pilih mana? kebanyakan dari kita memilih dunia,” ujar Ustadz Syafik.
Lulusan Universitas Islam Madinah yang meraih predikat cum laude ini juga menyampaikan bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah di akhirat. Ketika Neraka Jahanam didatangkan di Padang Masyar, maka pada hari itu semua orang ingat dengan perbuatannya.
“Tapi apa gunanya ingat pada waktu itu? Dunia ini hanya sandiwara. Kalau di dunia kita hidup kaya, itu hanya sebentar. Karena, umur kita di dunia ini 60-70 tahun. Kalau ada di atas 70 tahun itu langka. Jadi jangan takut miskin. Tidak apa-apa miskin, tapi jangan sampai miskin di dunia dan miskin di akhirat,” katanya.
Dalam tausiah tersebut, Ustadz Syafiq Riza Basalamah juga mengajak insan perusahaan PT Semen Padang dan para jamaah Masjid Raya Jabal Ramah PT Semen Padang untuk membaca Alquran. Karena, Allah SWT menceritakan dalam Alquran, “Jangan ada hari, kecuali baca Alquran walaupun itu satu ayat”.
“Mari kita baca Alquran. Kalau setiap hari kita baca satu ayat sama artinya, maka butuh waktu 20 tahun bisa khatam Alquran. Tidak apa-apa, tapi yang disayangkan, sebagian kita di umur 60 tahun tapi tidak pernah khatam Alquran. Jadi, buat apa hidup mu?”.
“Masa satu hari satu ayat saja kita tidak bisa baca Alquran sama artinya dan tafsirnya?. Allah SWT meminta kita untuk baca Alquran, supaya kita tahu bahwa Allah SWT sudah kirimkan surat cinta kepada manusia. Allah sayang kepada hamba-hambaNya,” kata Ustadz Syafiq.
Usai menyampaikan tausyiah, ustadz kondang yang dikenal dari banyak video ceramah-ceramah di media sosial itu kemudian membuka ruang tanya jawab. (*)