Angka PAD yang masuk tersebut, selanjutnya Bapenda akan menggenjot dan mengawasi masuknya PAD setiap harinya, sehingga nanti di akhir tahun PAD Kota Padang dapat mencapai target dan pembangunan di Padang ini semakin maju, karena majunya sebuah daerah tergantung kepada masyarakatnya sendiri.
Menurut data yang dirangkum, Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Padang memiliki persentase capaian paling tinggi, bahkan sudah melebihi target tahun ini yaitu 119.50 persen.
“Target PAD BPKAD itu sebanyak 31 miliar 680 juta. Hingga saat ini BPKAD sudah mengumpulkan bahkan melebihi target, apalagi ini baru masuk akhir tahun. PAD BPKAD sudah meraih angka Rp37 miliar 859 juta. Kita harap OPD lain juga mampu mencapai target secepat mungkin,” katanya.
Sebaliknya, target PAD paling rendah adalah Dinas Perhubungan dan Dinas Pemadam Kebakaran. Untuk PAD Dinas Perhubungan hingga saat ini mencapai Rp1 miliar 602 juta. Sedangkan sisa targetnya masih berada pada kisaran Rp5 miliar lagi. Sementara, Dinas Damkar PAD-nya hanya dari retribusi pemakaian mobil damkar saja, dan total penerimaannya sudah mencapai 34.50 persen dengan totalnya kurang lebih 17 juta. Adapun sisa target yang dicapai Dinas Damkar sekitar Rp32 juta.
Kemudian untuk memenuhi target PAD Kota Padang, PAD yang paling besar berasal dari Bapenda sendiri. Sehingga pihaknya berkomitmen akan terus merealisasikan PAD hingga dapat mencapai target yang telah ditetapkan tersebut. “PAD paling besar itu berasal dari Bapenda yaitu Rp550 miliar 778 juta. Hingga saat ini PAD Bapenda yang sudah diterima sebanyak Rp321 miliar 269 juta atau sudah menyentuh angka 58.33 persen. Kita sudah berkomitmen mengejar target ini. Semoga akan terpenuhi nantinya,” kata Yosefriawan. (*)