“Kami sudah lama menunggu bahkan ada yang sampai 30 tahun lebih mengabdi sebagai guru honor di Padang. Alhamdulillah, kita berterima kasih sekali kepada Bapak Wali Kota Padang yang telah memperjuangkan nasib kita. Beliau telah memasukan formasi guru-guru honor untuk diangkat menjadi ASN PPPK di Pemko Padang,” syukurnya saat silaturrahmi bersama ribuan guru PPPK Pemko Padang di Masjid Al Khair, Kelurahan Tanah Sirah Piai Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Senin (5/2/2024).
Sempat Demo
Rini Permata Sari (45) tak mampu menyembunyikan rasa bahagianya yang tak berhingga setelah menerima SK dari Kementerian PAN-RB sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) pada Mei 2024 lalu.
Kebahagiaan ibu dari Afif Maulana Satari (16), Fatiha Cinta Satari (10) dan Fatiha Cahaya Satari (6) ini bukan tanpa alasan. Penantian panjangnya lebih 15 tahun mengabdi sebagai guru honorer yang berharap menjadi aparatur sipil negara (ASN), selangkah demi selangkah mulai menampakkan wujudnya.
Warga Gadih Rantih, Kelurahan Simpang Haru, Kecamatan Padang Timur ini tak hanya sekadar bermimpi untuk bisa menjadi pegawai negeri, namun terus diiringanya dengan usaha dan rangkaian doa-doa pada Allah SWT.
Tak hanya hingga di situ saja, bahkan Rini bersama ribuan guru honorer Kota Padang yang tergabung dalam Forum Guru Lulus Passing Grade (FGLPG) Padang ini juga berusaha mengadukan nasibnya ke Wali Kota dan DPRD Padang dengan melakukan aksi di depan Kantor DPRD Padang pada Agustus 2022 lalu.
Aksi demo yang dilakukan ribuan guru honorer ini lantaran mengetahui di tahun 2023, Pemko Padang tidak lagi memasukkan anggaran untuk pembayaran gaji bagi guru honorer tersebut.
Bagai Segelas Air Putih
Menanggapi upaya yang dilakukan Hendri Septa sebagai wali kota itu, salah seorang ulama Kota Padang, Ustadz Khairuddin kepada wartawan, Minggu (6/10/2024) mengatakan, upaya Hendri Septa itu diibaratkanya bagai segelas air putih.
“Segelas air putih akan tampak tidak berarti jika disandingkan dengan minuman mewah lain, tapi air putih bisa jadi sangat berarti bagi seseorang yang sangat kehausan di tengah terik matahari. Begitu juga dengan apa yang dialami ribuan tenaga honorer tersebut, karena rata-rata mereka sudah honor selama belasan tahun,” ucap Ustadz Khairuddin.
Ustadz Khairuddin menilai apa yang dilakukan Hendri Septa itu adalah sebuah kebaikan yang tak bisa dilupakan atau dianggap remeh begitu saja.