Sebelumnya, Fakhriati telah mengusulkan beberapa alternatif pengemasan makanan, seperti sistem katering dengan siswa membawa wadah sendiri, namun usulan tersebut ditolak oleh BGN yang lebih mengutamakan faktor keamanan dan kebersihan.
Nur Inggrid Saumi, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pariaman Tengah, mengungkapkan bahwa pihak sekolah sudah diberitahu sebelumnya mengenai penundaan sementara program MBG. Ia menambahkan bahwa hingga kini, tidak ada keluhan dari 16 sekolah yang terdaftar.
“Semua pihak sudah mengerti situasi ini. Penundaan dilakukan berdasarkan arahan BGN, karena wadah plastik sekali pakai dilarang demi menghindari masalah sampah plastik,” kata Inggrid. (*)