Namun, Zam yang sehari-hari hanya petani ini tidak sanggup untuk membeli tanah atau pun membangun rumah di luar, sehingga ia hanya memilih untuk tetap tinggal di rumah itu.
Selain tidak ada listrik, rumah tersebut juga tidak ada sumber air bersihnya. Untuk mandi dan ambil air untuk masak ia harus turun sejuah 1 km untuk mencapai anak sungai terdekat di daerah itu. “Kalau kami mandi, harus turun dulu ke bawah,” ujarnya.
Bahkan, anak pertama Zam yang saat ini baru sekolah dasar ini merasa sangat kesulitan untuk membuat tugas rumahnya, karena kalau dibikin malam hari hanya menggunakan penerangan seadanya.
Berkat bantuan dari Polres Pariaman ini keluarga tersebut merasakan bagaimana rumah mereka ada listriknya, sehingga tidak lagi bergantung pada penerangan dengan lampu minyak.
Sementara itu, Kapolres Pariaman, AKBP Abdul Azis mengatakan, bantuan memasukan aliran listrik ini berawal dari Jumat Curhat yang dilaksanakan di nagari itu oleh Polres Pariaman. Dalam kegiatan itu, dilaporkan kalau ada warga di nagari ini rumah mereka yang belum ada listriknya.
“Setelah mendapatkan laporan ini kami langsung turun dan melihat kondisi mereka, tenyata benar tidak ada aliran listrik,” ujarnya.