Perekaman KTP-el di Kota Pariaman Capai 99,8 Persen

Kepala Disdukcapil Kota Pariaman, Adi Junaidi saat ditemui di ruangannya, kemarin. MITHA

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID — Berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pariaman, pada semester I tahun 2023, perekaman Kartu Tanda Penduduk elektronik (KTP-el) di daerah itu telah mencapai 99,8 persen. Angka ini melewati target yang ditetapkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yaitu sebanyak 99,4 persen.

Kepala Disdukcapil Kota Pariaman, Adi Junaidi mengungkap bahwa ketercapaian target perekaman KTP-el ini ditunjang oleh program jemput bola ke desa-desa dan kelurahan yang rutin dilakukan.

“Program jemput bola ke desa dan kelurahan ini rutin setiap hari Sabtu dan Minggu. Dari sana, kami membantu masyarakat mengurus administrasi kependudukan bagi yang tidak sempat datang ke Kantor Dukcapil pada hari kerja,” katanya, Rabu (22/11).

Menurutnya, jika hanya menunggu masyarakat datang mengurus perekaman KTP-el, maka target Disdukcapil tidak akan tercapai. Ia setuju bahwa Senin sampai Jumat adalah hari sibuk bagi pekerja dan siswa sekolah, sehingga sulit mencari waktu luang untuk datang ke Kantor Disdukcapil.

“Berkat program tersebut, capaian kinerja Dukcapil itu bisa melampaui target yang ditetapkan oleh Kemendagri. Kalau menunggu bola di sini saja, mungkin tidak akan tercapai,” katanya.

Bukan hanya ke kantor desa dan kelurahan, program jemput bola juga digalakkan ke sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat se-Kota Pariaman. Menurut penuturan Adi Junaidi, saat ini Disdukcapil sudah menyasar semua SMA, SMK, dan MA yang ada.

“Kami juga datang ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman KTP-el bagi siswa yang sudah cukup usia. Ditambah lagi, kami juga menjalin kerja sama dengan KPU Kota Pariaman, sehingga program tersebut semakin efektif terlaksana,” katanya.

Lebih lanjut, ia membahas ihwal perekaman KTP-el yang belum mencapai seratus persen. Menurutnya, sisa angka 0,2 persen yang belum melakukan perekaman akan segera dipastikan melalui program jemput bola tersebut.

“Sisa 0,2 persen yang belum ini ada kemungkinan warganya sudah pindah atau wafat dan tidak melapor ke Dukcapil, sehingga datanya masih ada. Makanya kami lakukan jemput bola ke desa, supaya mendapat konfirmasi kejelasan status masyarakat yang belum membuat KTP elektronik ini, ” ujarnya.

Selain rutin menjalankan program jemput bola, Disdukcapil Kota Pariaman juga terus membenahi sarana dan prasarana yang ada. Adi menyebut, tempat pelayanan administrasi kependudukan telah mengalami pembaharuan.

“Kami juga terus berbenah untuk meningkatkan sarana dan prasana di Disdukcapil. Mulai dari ruang tunggu pelayanan dan ruang pelayanan, kami buat senyaman dan sebagus mungkin, sehingga masyarakat merasa nyaman ketika datang ke sini,” ujarnya.

Ia memaparkan sejumlah fasilitas yang bisa dinikmati masyarakat ketika datang mengurus administrasi kependudukan di Disdukcapil. Misalnya, di ruang tunggu pelayanan tersedia kafe kecil dengan persediaan kopi dan teh gratis. “Selain itu, sembari menunggu urusan selesai, masyarakat bisa ke perpustakaan kecil di dalam kantor untuk membaca buku atau surat kabar,” katanya.

Ia melanjutkan, fasilitas lain seperti ruang bermain anak, tempat duduk prioritas untuk penyandang disabilitas, lansia dan ibu hamil juga tersedia. “Kami sediakan juga ruang pengaduan untuk berkonsultasi dengan petugas pengaduan khusus,” tuturnya. (h/mta)

Exit mobile version