PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Selama satu tahun terakhir, Polres Pariaman telah menyumbangkan seribu lebih kantong darah kepada 542 pasien membutuhkan yang dirawat di rumah sakit. Atas aksi kemanusiaan itu, pemerintah kota memberikan apresiasi berupa piagam penghargaan di hari ulang tahun Kota Pariaman, Selasa (2/7).
Piagam penghargaan ditujukan kepada Wakil Kepala atau Waka Polres Pariaman (Wakapolres), Kompol Jon Hendri yang menjadi inisiator program kemanusiaan yang ia namakan sebagai posko donor darah.
“Saya tidak mengira akan diberi penghargaan oleh Pj Wali Kota. Kami sudah membuat inovasi kemanusiaan berupa posko donor darah ini sejak setahun lalu dengan moto, darah kami tidak pernah habis selalu mengalir demi kemanusiaan,” katanya usai menerima penghargaan.
Jon Hendri berterima kasih atas penghargaan tersebut. Ia menganggap, piagam yang dipegangnya sebagai bentuk dukungan pemerintah kota serta menjadikannya sebagai motivasi untuk meningkatkan semangat kemanusiaan.
“Alhamdulillah dalam kurun waktu satu tahun sudah lebih dari 542 orang masyarakat yang datang ke Mapolres dengan total seribu kantong darah yang disalurkan. Terima kasih pada Pj Wali Kota atas dukungan dan kami akan mempertahankan program ini untuk kemanusiaan,” ulasnya.
Ia menceritakan, gagasan terbentuknya program berawal dari kebutuhan masyarakat akan ketersediaan kantong darah. Melihat keluarga pasien yang ke sana kemari mencari donor darah, menimbulkan motivasi Jon Hendri dan kawan-kawan untuk membantu.
“Setiap keluarga pasien yang butuh donor darah, bisa langsung mendatangi Mapolres. Nanti tinggal daftarkan nama, sebutkan golongan darah yang diperlukan dan personel kami siap menjadi pendonornya,” katanya.
Ada sekitar 300 personel Polres Pariaman yang siap mendonorkan darah kepada pasien membutuhkan. Jon Hendri menyebut, personel yang paling sering menjadi pendonor juga memperoleh penghargaan dari Polres.
Kendati begitu, ia mengaku jumlah personel Polres masih sangat terbatas untuk membantu banyak orang. Terkadang, kantong darah yang diberikan tidak dapat memenuhi jumlah yang diminta keluarga pasien.
“Tidak memungkinkan juga bagi personel untuk menyumbangkan darah hampir setiap hari. Oleh sebab itu, ke depan kami akan mengajak sejumlah instansi lain untuk ikut serta dalam program ini,” jelasnya. (*)