Dinas Dikpora Kota Pariaman Lestarikan Budaya Lewat Lomba Tradisional Anak

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Kota Pariaman menyelenggarakan lomba anak tradisional yang diikuti 60 SD dan MI sederajat

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Kota Pariaman menyelenggarakan lomba anak tradisional yang diikuti 60 SD dan MI sederajat

PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga atau Disdikpora Kota Pariaman menyelenggarakan lomba anak tradisional yang diikuti 60 SD dan MI sederajat. Lomba ini menjadi rangkaian acara dalam memeriahkan Hari Keluarga Nasional.

Adapun perlombaan yang dihadirkan bernuansa tradisional seperti pacu upiah, tangkelek panjang serta balab karung estafet. Para siswa akan dikelompokkan berdasarkan asal sekolah mereka dan bepacu mendapatkan gelar juara.

“Kami berharap permainan tradisional bisa terus dilestarikan. Ke depan, kegiatan serupa bisa menjadi salah satu kegiatan yang diagendakan dalam bidang olahraga disetiap sekolah dasar yang ada di kota pariaman”, ujar Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Olahraga, Eri Gustian.

Ia turut mengapresiasi komitmen panitia lomba dan semua pihak yang ikut serta karena telah menghidupkan kembali permainan tradisional bagi anak-anak sekolah dasar.

“Melalui kegiatan inu, anak-anak bisa mengenal dan memainkan permainan tradisional serta melupakan gadget yang dapar menghabiskan waktu mereka dengan hal-hal yang tidak bermanfaat,” ujar Eri.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Lomba Permainan Tradisional Andre Wahyudi mengatakan, lomba ini diadakan dengan tujuan untuk  melestarikan budaya bangsa, mengurangi pengaruh buruk diera globalisasi, mengembalikan marwah olahraga tradisional sebagai olahraga permainan dan olahraga prestasi, serta ajang untuk menjalin tali silaturahmi.

Ketua Pelaksana sekaligus guru di SD 21 Jalan Kereta Api itu menyebut, permainan tradisional ini juga dapat mengenalkan semangat gotong royong dan kerja sama tim pada sanak sejak dini.

“Seperti dalam lomba Pacu Upiah, permainan ini tidak bisa dimainkan sendiri, harus berkelompok. Upiah merupakan lembaran dari pelepah pohon pinang yang sudah tua yang nantinya menjadi sebagai alat yang dipergunakan dalam kompetisi ini,” katanya.

Begitu juga tangkelek atau terompah panjang yang dimainkan berkelompok. Permainan ini menggunakan sebuah alas kaki (Tarompa) yang terbuat dari kayu berukuran panjang untuk dipakai oleh beberapa orang sekaligus. (*)

Exit mobile version