PASBAR, HARIANHALUAN.ID– Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Pasaman Barat melalui Dinas Pendidikan menggelar sosialisasi pencegahan tindakan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan di aula kantor bupati setempat, Rabu (2/7).
Sosialisasi ini dihadiri oleh kepala SD, SMP, pengawas dan beberapa kepala SMA di Pemda Pasbar. Sosialisasi ini menghadirkan narasumber dari Perlindungan anak Polres Pasbar.
Pidato bupati yang dibacakan oleh Asisten 1 Pemda Pasbar Setia Bakti menjelaskan bahwa akhir-akhir ini sering didengar kekerasan terhadap anak termasuk dilingkungan satuan pendidikan.
“Hal ini menjadi asistensi bagi pemerintah untuk disikapi dengan serius demi melindungi generasi bangsa ini ke depan. Diterbitkan peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nomor 46 tahun 2023 tentang pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan,”katanya.
Ini merupakan bukti nyata upaya dan perhatian pemerintah dalam melindungi anak didik. Pemda Pasbar mendukung sepenuhnya amanat peraturan menteri serta berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang inklusif dan berpusat pada pelayanan maksimal untuk kepentingan peserta didik karena sejalan dengan visi misi Pemda Pasbar. Yakni terwujudnya Pasaman Barat maju, sejahtera yang berkeadilan berlandaskan agama dan budaya. Di tuangkan dalam misi kedua yakni meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan yang berkualitas.
“Adanya kegiatan sosialisasi pencegahan tindak kekerasan di lingkungan satuan pendidikan pada hari ini hendaknya dapat meminimalisir bahkan menjadi Pasbar zero kekerasan terhadap anak. Kita ingin anak anak Pasbar berkarakter agamis cerdas sehat bahagia bebas dari Narkoba dan menghargai perbedaan dalam bingkai tuah Basamo,”ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bunda Paud Pasbar Sifrowati Yulianto. Menurutnya sekolah merupakan rumah kedua bagi anak. Tumbuh kembang mereka sangat ditentukan oleh sekolah.
“Mereka menghabiskan waktu yang cukup lama di sekolah bersama guru dan teman temannya. Mereka mulai mengenal dunia yang baru yang menentukan masa depan mereka. Oleh karena itu lingkungan pendidikan haruslah tempat yang indah dan menyenangkan,”katanya.
Sebagai bunda Paud ia berharap guru guru agar memperhatikan kenyamanan dan kebahagiaan anak selama di sekolah. Tidak membedakan anak karena status sosial dan tidak melakukan kekerasan verbal maupun non verbal.
“Begitu juga dengan bullying yang dilakukan oleh sesama anak di sekolah, seperti yang kita dengar dan lihat di media sosial. Ini akan meruntuhkan semangat anak untuk sekolah. Oleh sebab itu lingkungan sekolah haruslah betul betul aman untuk semua anak anak kita,”katanya mengakhiri. (*)