PASAMAN, HARIANHALUAN.ID – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Pasaman menyatakan apresiasi terhadap komitmen Presiden Prabowo Subianto, yang menegaskan akan menindak tegas praktik pertambangan ilegal (illegal mining) dan penyelundupan yang merugikan negara.
Sikap ini disampaikan Presiden saat pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR/DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Ketua DPC GMNI Pasaman, Andan Hasayangan Hasibuan, didampingi Sekretaris Rezki Febri Khaira, Bendahara Nadiatul Vutia dan Wakil Ketua Bidang Organisasi Ahmad Bakhri, menilai pernyataan tersebut adalah sinyal keseriusan pemerintah melindungi kekayaan negara.
“Presiden menyorot 1.063 tambang ilegal yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan potensi kerugian minimal Rp300 triliun. Ini langkah nyata yang harus dimaknai seluruh elemen bangsa,” ujarnya.
Andan juga menekankan pentingnya dukungan semua pihak, termasuk MPR, DPR dan partai politik, dalam memberantas tambang ilegal. Bahkan, Presiden mengingatkan para pimpinan partai, termasuk Partai Gerindra, untuk berani menjadi justice collaborator bila ada keterlibatan kader.
“Indonesia punya sumber daya alam melimpah yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat, bukan dieksploitasi segelintir orang melalui praktik bisnis manipulatif. Pasal 33 UUD 1945 adalah benteng pertahanan ekonomi kita yang tidak boleh diabaikan,” ucapnya.
Menurutnya, sikap tegas Presiden kepada “orang-orang besar” tanpa pandang pangkat atau latar belakang patut diapresiasi. GMNI Pasaman, kata Andan, siap menjadi saluran laporan masyarakat terkait tambang ilegal. “Kami siap memfasilitasi siapa pun yang ingin menjadi justice collaborator,” ujarnya.
Bagi GMNI Pasaman, pernyataan Presiden ini bukan sekadar wacana, tetapi seruan moral untuk melindungi kekayaan bangsa dan mengembalikan amanah konstitusi demi kesejahteraan rakyat Indonesia. (*)