“Manusia berkualitas itu dadanya dinaungi Makkah dan Madinah, sementara otaknya di level Jerman dan Amerika. Artinya pengembangan mental spiritual dan intelektual harus maksimal, seiring dan sejalan,” ujar Sabar.
Kepada orang tua turut dipesankan agar senantiasa membimbing anak di rumah. Karena investasi terbesar yang harus dijaga itu adalah anak.
Kepala Dinas P2KB Pasaman, Furkan melaporkan, bahwa pencegahan stunting tidak saja menyasar ibu hamil dan menyusui, namun harus dimulai dari tingkat remaja (hulu). Tujuan program ini, agar remaja paham tentang keluarga terencana, terhindar dari pola pergaulan bebas, dan mampu mempersiapkan diri untuk menghadapi kehidupan dewasa saat berumah tangga kelak.
“Ini kegiatan PIK Remaja perdana yang kami laksanakan di Kabupaten Pasaman, dan akan dilanjutkan ke SMA lainnya,” ujarnya.
Turut dibeberkan, target penurunan angka stunting Pasaman di tahun 2024 harus mencapai angka 14 persen. Sementara data survei Kemenkes RI di tahun 2022 lalu, kasus stunting Pasaman masih dikisaran 28,9 persen.
Namun, lanjut Furqan, catatan Dinas Kesehatan Pasaman, dari rekap kegiatan posyandu yang dilaksanakan pihak puskesmas di bulan September 2022, khususnya hasil penimbangan EPPGBM, angka stunting tumbuh kembang balita sudah tertekan menjadi 17 persen saja.