PASAMAN, HARIANHALUAN.ID- Penurunan angka prevalensi stunting butuh kolaborasi dan kerjasama semua pihak. Dalam mengantisipasi anak stunting tidak permanen, Legislator RI, Ade Rezki Pratama mengajak semua pihak gotong royong membantu keluarga tersebut.
Sebab, hal kecil yang dilakukan dapat menyelamatkan Sumber Daya Manusia (SDM) menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu disampaikan Ade saat menghadiri kegiatan sosialisasi, advokasi dan KIE penurunan stunting, di Nagari Padang Gelugur Kabupaten Pasaman, Rabu (24/1/2024).
Komisi IX DPR RI bersama mitra kerja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sumatera Barat gencar melakukan sosialisasi ke seluruh daerah, salah satunya ke Kabupaten Pasaman.
“Upaya itu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat untuk bersama-sama dengan pemerintah dalam mengatasi permasalahan sunting,” katanya.
Ade menjelaskan, Stunting merupakan masalah kesehatan yang sudah ada sejak lama, seperti gizi buruk, terserang infeksi berkali-kali, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.
Namun, penyebab stunting yang paling banyak adalah karena kekurangan gizi. Maka dari itu, orang tua harus tahu bagaimana cara mengatasi susah makan pada anak yang terkadang menjadi masalah umum pada anak-anak, khususnya balita.
“Terdapat dua poin penting yang menjadi faktor utama terjadinya stunting pada anak. Di antaranya yaitu kurangnya asupan gizi pada ibu selama hamil dan kebutuhan nutrisi anak tidak tercukupi,” katanya.