Akibat Banjir Bandang, Penyempitan Sungai di Lubuk Sikaping Perlu Dicarikan Solusi

Polres dan Pemkab Pasaman tengah meninjau lokasi sungai di Lubuk Sikaping usai banjir bandang yang terjadi Sabtu (2/11) kemarin. Penyempitan jalur sungai dan penebangan di hulu dinilai menjadi penyebab utama bencana banjri bandang tersebut. IST

PASAMAN, HARIANHALUAN.ID — Penyempitan jalur sungai serta intensitas curah hujan yang memang cukup tinggi telah menyebabkan terjadinya banjir bandang di di Panapa Durian Tinggi, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman pada Sabtu (2/12) kemarin. Berangkat dari hal ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) V Sumatera akan segera mencarikan solusi terkait persolan tersebut.

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah menyebutkan, pihaknya bersama BWS V Sumatera telah turun ke lokasi bencana. Dari peninjauan di lokasi, pihaknya melalui dinas terkait akan segera menyelesaikan masalah yang telah terdeteksi.

“Di samping pembenahan irigasi sungai, saya juga melihat beberapa foto kayu besar dan kecil, sehingga di hulu sungai itu harus dikurangi aktivitas penebangannya. Dulu saat di Kota Padang, saya pernah melakukan kegiatan susur sungai, dan saya pikir ini perlu dilakukan juga di lokasi kejadian di Pasaman,” kata Mahyeldi, kemarin.

Melalui program susur sungai tersebut, akan terlihat berbagai masalah lain yang menyebabkan terjadinya luapan sungai yang membanjiri perumahan warga. Namun demikian, untuk saat ini Dinas Bina Marga, Cipta Karya, dan Tata Ruang (BMCKTR) Sumbar akan menindaklanjuti persoalan yang telah terdeteksi terlebih dahulu, yaitu berupa penyempitan jalur sungai. “Untuk kejadian saat ini, masalahnya sudah kita ketahui, tinggal melakukan langkah konkret agar kejadian serupa tidak terjadi lagi masa yang akan datang,” kata Mahyeldi.

Terpisah, Kapolres Pasaman, AKBP Yudho Huntoro mengatakan, pihaknya bersama pemerintah daerah (pemda) setempat hingga Senin (4/12) masih terus membersihkan sisa-sisa material yang terbawa oleh banjir bandang tersebut. Di lokasi-lokasi banjir dilaksanakan kegiatan berupa gotong royong pembersihan sisa material lumpur dan kayu-kayu.

“Adapun fasilitas umum dan rumah masyarakat yang dilakukan pembersihan antara lain, Mesjid Al Ikhlas Panapa Lubuk Sikaping, jalan di sepanjang kompleks perumahan, dan SD IT Lubuk Sikaping. Kemudian, jembatan Panapa, Pasar Lama Lubuk Sikaping. Serta SPBU Pasa Kaciak Durian Tinggi Lubuk Sikaping.

Sedangkan Jalan Raya Panapa hingga Senin (4/12) pagi belum bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga dilakukan pengaturan dan pengalihan arus lalin oleh Satlantas Polres Pasaman.

“Untuk arus lalu lintas antar kota/antar provinsi yang datang dari arah utara (Panti) dialihkan ke bypass di Sawah Panjang, dan arus lalu lintas dalam Kota Lubuk Sikaping menuju ke arah Pasar Lama dialihkan ke Simpang Kapalo Koto. Untuk arus lalu lintas antar kota/antar provinsi yang datang dari arah selatan (Bonjol) dialihkan ke bypass dari Simpang Tugu Adipura dekat TMP Syuhada Bhakti, dan arus lalu lintas dalam Kota Lubuk SIkaping ke arah Pasar Lama dialihkan ke Simpang Bhakti Ibu ke arah Bypass Lubuk Sikaping,” tuturnya.

Di sisi lain, AKBP Yudho Huntoro juga meminta Dinas PUPR Pasaman untuk mendatangkan alat berat berupa excavator yang akan digunakan untuk melakukan pembersihan material kayu yang menutupi jembatan Panapa Lubuk Sikaping. (h/dan)

Exit mobile version