Kondisi ini bisa terjadi setelah kelahiran, tepatnya di saat anak di bawah usia dua tahun namun kebutuhan asupan gizinya tidak terpenuhi.
Asupan yang dibutuhkan tersebut meliputi ASI dan MPASI (makanan pendamping ASI). Selain itu, kurangnya asupan makanan juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab stunting.
Kemudian, kondisi rumah tidak layak huni, minimnya ketersediaan air bersih dan tidak adanya jamban sehat juga menjadi deretan peyebab stunting.
Mengantisipasi hal itu maka dibutuhkan pemahaman semua pihak, diantaranya menghadiri 4T, tidak terlalu muda melahirkan, tidak terlalu tua melahirkan, tidak terlalu banyak melahirkan dan tidak rapat melahirkan.
Ade juga mengingatkan pasangan suami istri menggunakan alat kontrasepsi untuk mengatur jarak kehamilan.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, diwakili Sekertaris, Nova Dewita SE, menerangkan bahwa stunting disebabkan masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Stunting juga menjadi salah satu penyebab tinggi badan anak terhambat, sehingga lebih rendah dibandingkan anak-anak seusianya.