Data kinerja menunjukkan bahwa pencapaian tersebut tergolong “sangat tinggi” dalam klasifikasi yang digunakan Dinas.
Untuk kunjungan fisik ke perpustakaan umum daerah, data publik menunjukkan jumlah pengunjung menurut jenis pengunjung yang tersedia di portal satu data daerah. Namun secara spesifik terkait kunjungan per hari ke Perpustakaan Daerah sebagai fasilitas utama belum tersegmentasi dalam data publik yang mudah diakses.
Dinas berharap kegiatan FLD dapat memberi dorongan signifikan agar budaya membaca tumbuh semakin kuat di kabupaten itu.
Dengan menggelar festival tersebut, pemerintah daerah tidak hanya ingin meramaikan dunia literasi sesaat, tetapi juga membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan. Peningkatan minat baca, pembiasaan menulis karya kreatif, serta interaksi langsung antara komunitas literasi dan masyarakat diharapkan menjadi efek jangka panjang.
FLD juga memiliki potensi sebagai wadah promosi bagi penerbit lokal, komunitas literasi, dan karya-karya sastra dari daerah. Ajang lomba dan pameran bisa menjadi pemantik kreativitas bagi pelajar dan masyarakat umum.
Selain itu, festival seperti ini dinamika positifnya telah dibuktikan di beberapa wilayah lain. Misalnya, di Kabupaten Temanggung, festival literasi menghadirkan produk literasi, gelar wicara, dan penampilan karya literasi yang melibatkan berbagai komunitas.
Festival Literasi Daerah 2025 di Pessel menjanjikan menjadi momentum penting bagi pengembangan budaya baca dan literasi di tingkat kabupaten. Dengan dukungan semua pihak — pemerintah kecamatan, komunitas literasi, sekolah, dan masyarakat umum — diharapkan literasi di Pessel semakin maju dan merata. (*)